China Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan yang Tewaskan 3 Warganya
loading...
![China Kutuk Serangan...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/04/27/40/755843/china-kutuk-serangan-bom-bunuh-diri-di-pakistan-yang-tewaskan-3-warganya-mlc.webp)
China kutuk serangan bom bunuh diri di Pakistan yang menewaskan 3 warganya. Foto/Sup China
A
A
A
BEIJING - China mengutuk serangan bom bunuh diri yang menewaskan tiga warganya di Pakistan . China menuntut agar Islamabad memerangi mereka yang terlibat.
Tiga tutor asal China dan seorang sopir Pakistan tewas dalam serangan bom bunuh diri di dekat Institut Konfusius Universitas Karachi pada hari Selasa kemarin.
Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengatakan mereka yang melakukan serangan itu.
"China menyatakan kecaman keras dan kemarahan besar atas serangan teroris besar ini," cuit Wakil Direktur Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari BBC, Rabu (27/4/2022).
Dia mendesak pihak berwenang Pakistan untuk menangani akibatnya dan dengan tegas memerangi organisasi teroris yang terlibat dalam kasus ini.
Pejabat tingkat tinggi Pakistan juga bergegas untuk menenangkan China sejak insiden itu.
Perdana Menteri Pakistan yang baru Shahbaz Sharif melakukan kunjungan pribadi ke kedutaan besar China di Islamabad pada hari Selasa untuk bertemu dengan para pejabat. Dalam langkah yang jarang terjadi, dia juga memberi mereka surat tulisan tangan, yang menegaskan kembali komitmen pemerintahnya untuk melenyapkan semua militan dan teroris dari tanah Pakistan.
"Kami tidak akan beristirahat sampai pelakunya diburu dan diberikan hukuman yang setimpal," tulisnya.
Kepala menteri provinsi Sindh - di mana Karachi adalah ibu kotanya - juga mengunjungi konsulat China, meyakinkan para pejabat bahwa Pakistan menghargai layanan yang diberikan oleh para ahli China di negara dan provinsi itu dan bahwa mereka yang terlibat akan diadili.
Tiga tutor asal China dan seorang sopir Pakistan tewas dalam serangan bom bunuh diri di dekat Institut Konfusius Universitas Karachi pada hari Selasa kemarin.
Tentara Pembebasan Baloch (BLA) mengatakan mereka yang melakukan serangan itu.
"China menyatakan kecaman keras dan kemarahan besar atas serangan teroris besar ini," cuit Wakil Direktur Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dikutip dari BBC, Rabu (27/4/2022).
Dia mendesak pihak berwenang Pakistan untuk menangani akibatnya dan dengan tegas memerangi organisasi teroris yang terlibat dalam kasus ini.
Pejabat tingkat tinggi Pakistan juga bergegas untuk menenangkan China sejak insiden itu.
Perdana Menteri Pakistan yang baru Shahbaz Sharif melakukan kunjungan pribadi ke kedutaan besar China di Islamabad pada hari Selasa untuk bertemu dengan para pejabat. Dalam langkah yang jarang terjadi, dia juga memberi mereka surat tulisan tangan, yang menegaskan kembali komitmen pemerintahnya untuk melenyapkan semua militan dan teroris dari tanah Pakistan.
"Kami tidak akan beristirahat sampai pelakunya diburu dan diberikan hukuman yang setimpal," tulisnya.
Kepala menteri provinsi Sindh - di mana Karachi adalah ibu kotanya - juga mengunjungi konsulat China, meyakinkan para pejabat bahwa Pakistan menghargai layanan yang diberikan oleh para ahli China di negara dan provinsi itu dan bahwa mereka yang terlibat akan diadili.