Menlu Argentina: Sanksi Tidak akan Membawa Perdamaian
loading...
A
A
A
ROMA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Argentina Santiago Cafiero menyatakan sanksi tidak akan membantu mencapai perdamaian dan mendorong dialog, atas konflik di Ukraina.
Cafiero mengatakan kepada kantor berita Telam pada Sabtu (23/4/2022) bahwa negaranya tidak akan bergabung dengan mereka yang menempatkan pembatasan di Rusia.
“Apa yang Argentina cari dan usulkan adalah kembalinya dialog,” ujar diplomat itu di Roma, tempat dia bertemu dengan Menlu Italia Luigi Di Maio.
Cafiero juga mengatakan Buenos Aires bahkan tidak memiliki kerangka peraturan untuk sanksi sepihak, dan sebaliknya memiliki undang-undang yang mencegah tindakan semacam ini oleh pemerintah.
Menurut dia, pemerintahnya mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini dengan seruan untuk perdamaian.
“Kami sejujurnya tidak percaya bahwa menjatuhkan sanksi atau blokade akan produktif untuk perdamaian, dialog, dan negosiasi diplomatik,” papar dia.
Berbicara tentang peran sanksi di kawasan Amerika Latin, Cafiero mengatakan, “Apa jenis tindakan ini … telah menghasilkan ketidaksetaraan yang lebih besar dan kemunduran yang lebih besar dari sudut pandang sosial.”
Cafiero mengatakan kepada kantor berita Telam pada Sabtu (23/4/2022) bahwa negaranya tidak akan bergabung dengan mereka yang menempatkan pembatasan di Rusia.
“Apa yang Argentina cari dan usulkan adalah kembalinya dialog,” ujar diplomat itu di Roma, tempat dia bertemu dengan Menlu Italia Luigi Di Maio.
Cafiero juga mengatakan Buenos Aires bahkan tidak memiliki kerangka peraturan untuk sanksi sepihak, dan sebaliknya memiliki undang-undang yang mencegah tindakan semacam ini oleh pemerintah.
Menurut dia, pemerintahnya mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini dengan seruan untuk perdamaian.
“Kami sejujurnya tidak percaya bahwa menjatuhkan sanksi atau blokade akan produktif untuk perdamaian, dialog, dan negosiasi diplomatik,” papar dia.
Berbicara tentang peran sanksi di kawasan Amerika Latin, Cafiero mengatakan, “Apa jenis tindakan ini … telah menghasilkan ketidaksetaraan yang lebih besar dan kemunduran yang lebih besar dari sudut pandang sosial.”