Pensiunan Jenderal AS Ini Ditunjuk Jadi Koordinator Senjata untuk Ukraina

Sabtu, 23 April 2022 - 21:08 WIB
loading...
A A A
Tidak jelas apakah Wolff, dalam kapasitasnya sebagai wakil utusan untuk koalisi anti-ISIS, memiliki andil dalam program AS untuk mengirim senjata dalam jumlah besar kepada militan Suriah, apakah milisi SDF pimpinan Kurdi atau apa yang disebut pemerintah AS sebagai “pemberontak moderat” – kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yang berusaha menggulingkan pemerintah di Damaskus.

Menteri Pertahanan AS saat ini Lloyd Austin adalah seorang jenderal angkatan darat yang bertanggung jawab atas Komando Pusat pada saat itu, dan bersaksi kepada Kongres tentang hasil yang tidak memuaskan dari program senjata pada Oktober 2015. Dia kemudian melobi untuk memulai kembali upaya tersebut, meminta dana senilai USD600 juta untuk 2016. Utusan AS berikutnya untuk koalisi membual tentang memicu "situasi berbahaya" di Suriah untuk Rusia, yang mengirim pasukan pada 2015 untuk membantu Damaskus melawan ISIS dan teroris lainnya.

Sementara SDF saat ini mengendalikan sebagian besar Suriah, di mana sekitar 2.000 tentara AS hadir tanpa izin internasional, "pemberontak moderat" telah direduksi menjadi kantong di utara, di bawah pendudukan oleh pasukan Turki.



Rusia telah mengatakan kepada AS dan sekutunya bahwa setiap pengiriman senjata ke Kiev akan menjadi sasaran penghancuran, dan pekan lalu mengirim catatan diplomatik ke Washington yang memperingatkan "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi" jika pengiriman berlanjut.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada wilayah-wilayah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)