Begini Rantai Komando Rusia Bila Luncurkan Serangan Nuklir

Jum'at, 22 April 2022 - 15:11 WIB
loading...
A A A
Setelah Putin mengatakan pada 27 Februari bahwa pasukan pencegahan Rusia–yang termasuk senjata nuklir–harus disiagakan tinggi, Kementerian Pertahanan mengatakan Pasukan Rudal Strategis, Armada Utara dan Pasifik, dan Komando Penerbangan Jarak Jauh telah ditempatkan dalam posisi tugas tempur yang ditingkatkan, dengan personel yang diperkuat.

Istilah tugas tempur yang ditingkatkan, atau khusus, tidak muncul dalam doktrin nuklir Rusia, membuat para ahli militer bingung tentang apa artinya itu.

Pavel Podvig, seorang peneliti senior di Institut Penelitian Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, mengatakan di Twitter bahwa perintah itu mungkin telah mengaktifkan sistem komando dan kontrol nuklir Rusia, yang pada dasarnya membuka saluran komunikasi untuk setiap perintah peluncuran pada akhirnya.

Atau, katanya, itu mungkin berarti Rusia telah menambah staf di fasilitas nuklir mereka.

Apakah Rusia Memiliki Aturan tentang Penggunaan Senjata Nuklir?

Doktrin 2020 menyajikan empat skenario yang mungkin membenarkan penggunaan senjata nuklir Rusia:

1. Penggunaan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal terhadap Rusia atau sekutunya.

2. Data yang menunjukkan peluncuran rudal balistik yang ditujukan ke Rusia atau sekutunya.

3 Serangan terhadap situs pemerintah atau militer penting yang akan melemahkan kemampuan pasukan nuklir Rusia untuk menanggapi ancaman.

4. Penggunaan senjata konvensional melawan Rusia ketika keberadaan negara dalam bahaya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0772 seconds (0.1#10.140)