PM Inggris Boris Johnson Sebut Putin Buaya

Jum'at, 22 April 2022 - 05:23 WIB
loading...
PM Inggris Boris Johnson Sebut Putin Buaya
PM Inggris Boris Johnson dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/SCMP
A A A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin seperti buaya yang mengunyah kaki Ukraina . Ia mengatakan bahwa dia tidak melihat bagaimana Kiev mungkin bisa bernegosiasi dengan Rusia, dan menambahkan bahwa Barat akan terus mengirim artileri dan senjata lainnya ke Ukraina.

“Sangat sulit untuk melihat bagaimana Ukraina dapat bernegosiasi dengan Putin, mengingat kurangnya itikad baik dan strateginya, yang terbukti, untuk mencoba menelan dan merebut sebanyak mungkin Ukraina dan kemudian mungkin memiliki semacam negosiasi dari posisi yang kuat – atau bahkan meluncurkan serangan lain ke Kiev,” kata Johnson.

“Saya benar-benar tidak melihat bagaimana orang Ukraina dapat dengan mudah duduk dan datang ke beberapa jenis akomodasi. Bagaimana Anda bisa bernegosiasi dengan buaya ketika kaki Anda berada di rahangnya? Itulah kesulitan yang dihadapi Ukraina,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (22/4/2022).



Meskipun dia tidak melihat bagaimana Putin bisa menjadi “lawan bicara yang valid,” Johnson mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang harus diputuskan oleh Ukraina. Sementara itu, Inggris dan sekutu NATO-nya akan terus memberikan uang dan senjata kepada Kiev.

Johnson mengatakan konsensus para pemimpin G7 di Ukraina adalah untuk terus memasok mereka dengan hal-hal yang mereka butuhkan untuk membantu mereka mempertahankan diri, terutama dengan artileri.

“Ini berubah menjadi konflik pertukaran artileri berat dan Inggris melakukan banyak hal untuk memasok peluru era Soviet, di samping 150 kendaraan lapis baja yang telah kami umumkan,” tambah PM Inggris, mungkin merujuk pada kendaraan pelacak Stormer yang dipersenjatai dengan rudal anti-pesawat.



Menurut Johnson, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memiliki posisi yang cukup maksimal di Donbass, dengan mengatakan dia sebenarnya ingin pasukan Rusia diusir dari posisi mereka yang ada di Donetsk dan Lugansk. Dia tidak terlalu maksimal di Crimea, semenanjung yang memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia setelah kudeta yang didukung AS tahun 2014 di Kiev.

Johnson berbicara dengan wartawan dalam perjalanan ke India, di mana ia bertujuan untuk menekan pemerintah Narendra Modi untuk mengurangi hubungan militer dan ekonomi dengan Moskow.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)