Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid

Kamis, 21 April 2022 - 17:47 WIB
loading...
Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid
(Foto searah jarum jam) Mitsutaro Yamaoka, Shotaro Noda, Torajiro Yamada. Foto/Wikimedia/daily sabah
A A A
TOKYO - Relasi antara Jepang dan Islam tak bisa dikatakan masih semur jagung. Awal mula penduduk Negeri Sakura itu mengenal Islam adalah pada tahun 1877 Masehi.

Pada tahun itu, terdapat penerjemahan kisah hidup Nabi Muhammad ke dalam bahasa Jepang. Namun sebelumnya, di tahun 1868, Islam masuk lewat hubungan sembunyi-sembunyi antara orang Jepang dan Muslim dari negara lain.

Muslim yang tinggal di Jepang saat ini rata-rata datang dari para pelancong Turki, Arab, Melayu, dan Indonesia yang belajar atau bekerja di negara tersebut.

Dikutip dari karya ilmiah berjudul "Perkembangan Islam di Jepang (Nihon no De Okeru Islam No Shonchoku)", dikatakan bahwa Islam masuk ke Jepang melalui perdagangan.

Kobe yang letaknya strategis dan menjadi titik kumpul para pedagang jalur perairan, adalah gerbang dari penyebaran Islam di Asia Timur.

Karena itulah, kemudian berdiri Masjid Muslim Kobe yang pertama di Jepang pada tahun 1935. Berdirinya masjid ini semakin berdampak positif pada perluasan agama Islam.

Lalu, pada tahun 1890, Turki Usmaniyah mendatangkan utusan dengan menggunakan kapal “Ertugrul” ke Jepang untuk menjalin hubungan diplomatik antara kedua negara, serta saling memperkenalkan budaya Islam antara dari Turki ke orang Jepang.

Sayangnya, kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan pulang ke Turki dan menewaskan 540 orang dari 609 penumpangnya.

Berikut ini orang-orang yang pertama masuk Islam di Jepang:

1. Mitsutaro Yamaoka

Diketahui, Mitsutaro Yamaoka adalah satu dari empat orang Jepang pertama yang mualaf. Yamaoka melakukan perjalanan haji pada tahun 1900-an, sebagai hubungan diplomatik antara Jepang dan Arab Saudi.

Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid


Dia lalu mengubah namanya menjadi Umar Yamaoka pada 1909. Dia masuk Islam di Bombay, India setelah bertemu dengan ulama Rusia bernama Abdul Rashid Ibrahim.

Selama perjalanan hajinya, Yamaoka membuat catatan perjalanan untuk mendokumentasikan pengamatan dan membagikan pengalamannya lewat buku-buku.

2. Bumpachiro Ariga

Selanjutnya, ada Bumpachiro Ariga. Dia datang ke Bombay, India, sebagai pedagang Kristen pada tahun 1900. Ariga terkesima dengan indahnya masjid yang berdiri kokoh di kota itu.

Lalu, setelah mendapatkan pengaruh dari Muslim lokal setempat, akhirnya Ariga memutuskan memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Ahmad Ariga.

3. Shotaro Noda

Selain kedua nama tersebut, ada pula Shotaro Noda. Dijelaskan dalam penelitian “History of Islam in Japan” oleh Profesor Salih Mahdi S. Al-Samarrai, ketua Islamic Center Jepang, Shotaro Noda adalah wartawan di era Meiji yang ditugaskan untuk menetap di Turki dan berkenalan dengan Muslim Turki, Abdullah Guillaume.

Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid


Pertemuannya itu membuka mata Noda tentang Islam dan membuatnya memutuskan untuk menjadi mualaf. Noda mengubah namanya menjadi Abdul Haleem Noda.

4. Torajiro Yamada

Kisah Torajiro Yamada tak berbeda jauh. Dia menjadi mualaf setelah Noda. Yamada juga melakukan hubungan diplomatik di Istanbul, namun justru menemukan pandangan baru tentang Islam.

Profil 4 Orang Islam Pertama di Jepang, Nomor 2 Terkesima Keindahan Masjid


Setelah resmi menjadi Muslim, Yamada mengubah namanya menjadi Abdul Khalil Yamada.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)