Pakistan Tawarkan Solusi pada India untuk Akhiri Konflik di Kashmir
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif meminta PM India Narendra Modi untuk akhirnya menyelesaikan perselisihan lama atas wilayah Jammu dan Kashmir, serta masalah lain yang mengganggu hubungan bilateral.
“Kami percaya bahwa hubungan damai dan kooperatif antara Pakistan dan India sangat penting untuk kemajuan dan peningkatan sosial ekonomi rakyat kami dan untuk kawasan ini,” ujar Sharif menunjukkan dalam satu pesan, yang dilihat pada Minggu (17/4/2022) oleh surat kabar Pakistan, Dawn.
“Untuk membawa hubungan ke tingkat seperti itu, keterlibatan yang berarti dan penyelesaian damai dari semua perselisihan yang beredar, termasuk masalah inti Jammu dan Kashmir diperlukan,” ungkap dia.
Sharif bersikeras, “Pakistan berkomitmen memelihara perdamaian regional, kontribusi Islamabad untuk memerangi terorisme telah terkenal dan diakui secara global.”
Selama bertahun-tahun, Islamabad dan New Delhi telah bertukar tuduhan mendukung kelompok teror di wilayah masing-masing, sehingga ini dapat membahayakan negara tetangga.
Menurut dia, Pakistan dan India, yang keduanya merupakan kekuatan nuklir, harus meningkatkan keamanan regional bersama-sama dan bekerja sama untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat.
Sepekan yang lalu, Modi memberi selamat kepada Sharif karena telah menjadi kepala pemerintahan Pakistan.
Modi mengatakan, “India tertarik pada perdamaian dan stabilitas di kawasan yang bebas dari teror, sehingga kita dapat fokus pada tantangan pembangunan kita dan memastikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kita.”
Laporan di media India menunjukkan kedua pihak telah bekerja untuk mengatur pertemuan antara Modi dan Sharif selama KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada Juli.
Sharif disetujui sebagai perdana menteri pada 11 April setelah pendahulunya Imran Khan kehilangan jabatan puncak dalam mosi tidak percaya.
Khan menuduh lawan politiknya berkolusi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkannya. Para pendukung Khan melakukan protes besar-besaran.
Kashmir telah menjadi rebutan antara India dan Pakistan selama beberapa dekade karena kedua negara mengklaim wilayah itu sebagai daerah mereka sendiri, tetapi masing-masing hanya mengendalikan sebagian saja.
Mereka berperang dua kali atas tanah yang disengketakan pada 1940-an dan 1960-an. Mereka juga nyaris menghindari konflik besar pada awal 2021, dengan ketegangan di kawasan itu tetap tinggi.
“Kami percaya bahwa hubungan damai dan kooperatif antara Pakistan dan India sangat penting untuk kemajuan dan peningkatan sosial ekonomi rakyat kami dan untuk kawasan ini,” ujar Sharif menunjukkan dalam satu pesan, yang dilihat pada Minggu (17/4/2022) oleh surat kabar Pakistan, Dawn.
“Untuk membawa hubungan ke tingkat seperti itu, keterlibatan yang berarti dan penyelesaian damai dari semua perselisihan yang beredar, termasuk masalah inti Jammu dan Kashmir diperlukan,” ungkap dia.
Sharif bersikeras, “Pakistan berkomitmen memelihara perdamaian regional, kontribusi Islamabad untuk memerangi terorisme telah terkenal dan diakui secara global.”
Selama bertahun-tahun, Islamabad dan New Delhi telah bertukar tuduhan mendukung kelompok teror di wilayah masing-masing, sehingga ini dapat membahayakan negara tetangga.
Menurut dia, Pakistan dan India, yang keduanya merupakan kekuatan nuklir, harus meningkatkan keamanan regional bersama-sama dan bekerja sama untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat.
Sepekan yang lalu, Modi memberi selamat kepada Sharif karena telah menjadi kepala pemerintahan Pakistan.
Modi mengatakan, “India tertarik pada perdamaian dan stabilitas di kawasan yang bebas dari teror, sehingga kita dapat fokus pada tantangan pembangunan kita dan memastikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kita.”
Laporan di media India menunjukkan kedua pihak telah bekerja untuk mengatur pertemuan antara Modi dan Sharif selama KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada Juli.
Sharif disetujui sebagai perdana menteri pada 11 April setelah pendahulunya Imran Khan kehilangan jabatan puncak dalam mosi tidak percaya.
Khan menuduh lawan politiknya berkolusi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkannya. Para pendukung Khan melakukan protes besar-besaran.
Kashmir telah menjadi rebutan antara India dan Pakistan selama beberapa dekade karena kedua negara mengklaim wilayah itu sebagai daerah mereka sendiri, tetapi masing-masing hanya mengendalikan sebagian saja.
Mereka berperang dua kali atas tanah yang disengketakan pada 1940-an dan 1960-an. Mereka juga nyaris menghindari konflik besar pada awal 2021, dengan ketegangan di kawasan itu tetap tinggi.
(sya)