Jet Tempur Siluman J-20 China Berkeliaran di Laut China Selatan, Ada Apa?
loading...
A
A
A
BEIJING - Beberapa jet tempur siluman J-20 China berkeliaran di atas kawasan sengketa di Laut China Selatan dan Laut China Timur. Ini adalah jet tempur tercanggih Beijing yang menjadi pesaing pesawat tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS).
Pemerintah maupun militer Beijing tidak berkomentar atas pengerahan jet tempur siluman generasi kelima itu di kawasan yang disengketakan sejumlah negara.
Namun, media milik pemerintah mengutip para pakar militer menyebut pengerahan J-20 untuk patroli rutin.
Versi awal jet tempur siluman J-20 menggunakan mesin Rusia, tetapi sejak itu telah diganti dengan mesin kembar yang diproduksi di dalam negeri. Jet tersebut pertama kali ditampilkan kepada publik dengan mesin baru China tahun lalu di Airshow China.
"Pengerahan itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan wilayah udara dan kepentingan maritim China dengan lebih baik," tulis media pemerintah Global Times.
Ren Yukun, juru bicara produsen J-20 yang dikelola negara, menambahkan bahwa pengerahan itu adalah "rutinitas pelatihan" bagi J-20 untuk mulai melakukan patroli sekarang karena dilengkapi dengan mesin China.
Patroli jet tempur tercanggih China di atas kawasan sengketa berlangsung Rabu lalu. Itu hanya berselang beberapa minggu setelah Jenderal Kenneth Wilsbach, komandan Angkatan Udara Pasifik AS, mengatakan F-35 AS dan J-20 China saling berdekatan satu sama lain di Laut China Timur.
Laut China Timur dan Laut China Selatan telah lama menjadi wilayah yang diperebutkan, dengan klaim teritorial yang tumpang tindih oleh banyak negara.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang luas sebagai wilayah kedaulatannya.
Pemerintah maupun militer Beijing tidak berkomentar atas pengerahan jet tempur siluman generasi kelima itu di kawasan yang disengketakan sejumlah negara.
Namun, media milik pemerintah mengutip para pakar militer menyebut pengerahan J-20 untuk patroli rutin.
Versi awal jet tempur siluman J-20 menggunakan mesin Rusia, tetapi sejak itu telah diganti dengan mesin kembar yang diproduksi di dalam negeri. Jet tersebut pertama kali ditampilkan kepada publik dengan mesin baru China tahun lalu di Airshow China.
"Pengerahan itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan wilayah udara dan kepentingan maritim China dengan lebih baik," tulis media pemerintah Global Times.
Ren Yukun, juru bicara produsen J-20 yang dikelola negara, menambahkan bahwa pengerahan itu adalah "rutinitas pelatihan" bagi J-20 untuk mulai melakukan patroli sekarang karena dilengkapi dengan mesin China.
Patroli jet tempur tercanggih China di atas kawasan sengketa berlangsung Rabu lalu. Itu hanya berselang beberapa minggu setelah Jenderal Kenneth Wilsbach, komandan Angkatan Udara Pasifik AS, mengatakan F-35 AS dan J-20 China saling berdekatan satu sama lain di Laut China Timur.
Laut China Timur dan Laut China Selatan telah lama menjadi wilayah yang diperebutkan, dengan klaim teritorial yang tumpang tindih oleh banyak negara.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang luas sebagai wilayah kedaulatannya.