Tank Tua Jerman Siap Dikirim ke Ukraina, Ini Penampakannya

Selasa, 12 April 2022 - 07:25 WIB
loading...
Tank Tua Jerman Siap...
Tank Leopard 1 siap dikirim ke Ukraina. Foto/wall.alphacoders.com
A A A
BERLIN - Rheinmetall, salah satu produsen senjata terkemuka Jerman, siap untuk mulai mengirimkan tank ke Ukraina.Pernyataan itu diungkapkan Chairman Rheinmetall Armin Papperger kepada surat kabar Handelsblatt, Senin (11/4/2022).

Armin Papperger mengungkapkan perusahaannya sedang bersiap mengirim hingga 50 model Leopard 1 yang dinonaktifkan, dengan pengiriman pertama mungkin hanya dalam waktu enam pekan.

Chairman Rheinmetall mencatat kesepakatan itu, bagaimanapun, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pemerintah federal Jerman.

Baca juga: Rusia Lenyapkan Peluncur S-300 yang Dipasok Eropa di Ukraina

“Setidaknya beberapa tank yang dapat dikirim ke Ukraina bersumber dari persediaan perangkat keras yang dinonaktifkan dan dikembalikan ke pabrikan asli oleh tentara lain,” papar Papperger.

Baca juga: Trump Sebut Biden Mempermalukan Negara, Mantap Maju Pilpres 2024

Menurut pimpinan perusahaan, saat ini kondisi tank sedang diperiksa.

Baca juga: Kapal Tempur Rusia Tercanggih, Simbol Puncak Kekuatan Laut

Pemerintah Ukraina telah berulang kali meminta sekutu Baratnya menyediakan tank dan persenjataan berat lainnya untuk menahan serangan Rusia.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengindikasikan Berlin akan mendengarkan seruan Kiev.

Dia menekankan, "Sekarang bukan waktunya untuk alasan, melainkan waktu untuk kreativitas dan pragmatisme."

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menolak membocorkan apakah pemerintah Jerman akan mengeluarkan izin untuk pengiriman tank ke Ukraina.

Dia menambahkan, “Kami telah sepakat untuk alasan yang baik untuk tidak berbicara tentang pengiriman senjata, jenis dan rute yang konkret.”

Namun, pejabat tersebut mengindikasikan akan ada pengiriman senjata lebih lanjut karena Jerman telah berkomitmen mendukung Ukraina dengan senjata.

Mengenai perangkat keras militer jenis lain, kendaraan tempur infanteri Marder, Berlin sampai saat ini enggan memberikannya ke Kiev.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman pada Jumat menggambarkan kendaraan itu "sangat diperlukan" untuk memastikan perlindungan negara itu sendiri.

Namun, Chairman Rheinmetall mengumumkan perusahaan siap mengirim antara 50 dan 60 kendaraan Marder yang dinonaktifkan ke Ukraina.

Seperti tank Leopard, perangkat keras tersebut akan datang langsung dari stok Rheinmetall sendiri dan bukan dari Bundeswehr.

Namun, beberapa politisi dari koalisi yang berkuasa di Jerman mempertanyakan seberapa berguna tank dan kendaraan tersebut bagi Kiev, mengingat pasukan Ukraina sebagian besar telah dilatih untuk menggunakan perangkat keras militer buatan Soviet.

Marcus Faber, pakar pertahanan untuk partai FDP di parlemen Jerman, mencatat, “Seseorang harus memiliki pelatihan yang lebih intensif untuk mengoperasikan Leopard 1.”

Meskipun demikian, baik dia maupun rekannya dari Partai Hijau, Sara Nanni, sependapat, “Jika Ukraina ingin memiliki tank… maka harus ada jalan keluar ini.”

Pakar militer Rusia, Viktor Litovkin, juga memperkirakan akan diperlukan “beberapa pekan” untuk melatih pasukan Ukraina mengoperasikan perangkat keras Jerman.

Selain itu, dia menunjukkan bahwa Kiev dapat mengalami kesulitan dalam menemukan persenjataan meriam yang sesuai, yang tidak diproduksi di Ukraina.

Handelsblatt dari Rheinmetall juga mengakui ada tanda tanya besar yang menggantung di mana Ukraina akan mendapatkan amunisi.

Menurut laporan itu, sebagian besar negara telah menonaktifkan tank Leopard 1, dengan beberapa pengecualian, seperti Brasil.

Meskipun tidak mengomentari masalah persenjataan, Chairman mengatakan kepada surat kabar itu bahwa pasukan Ukraina yang memiliki pengalaman yang cukup dengan jenis tank lain dapat dilatih untuk mengoperasikan Leopard 1 “dalam beberapa hari.”

Sejak 24 Februari, ketika Rusia meluncurkan kampanye militernya terhadap tetangganya, Jerman bersama dengan banyak negara lain, telah memasok senjata ke Ukraina.

Di antara pengiriman yang diketahui adalah beberapa ribu rudal portabel anti-tank dan anti-pesawat.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Friedrich Merz Terpilih...
Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Trump Dilaporkan Akan...
Trump Dilaporkan Akan Umumkan Pengakuan AS untuk Negara Palestina
Heboh Pilot Jet Tempur...
Heboh Pilot Jet Tempur Wanita India Ditangkap Pakistan, Benarkah?
Rekomendasi
Kisah Letusan Gunung...
Kisah Letusan Gunung Kelud Nyaris Tewaskan Tunggul Ametung Penguasa Tumapel yang Arogan
Konflik Versus Pakistan...
Konflik Versus Pakistan Memanas, Ekuitas India Boncos Rp1.353 Triliun dalam Dua Hari
KM ITB Tuntut Polri...
KM ITB Tuntut Polri Bebaskan Mahasiswi Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi
Berita Terkini
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
Menhan Pakistan: Opsi...
Menhan Pakistan: Opsi Serangan Nuklir terhadap India Memang Ada, tapi...
Ledakan Menggelegar...
Ledakan Menggelegar Beberapa Jam setelah India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
3 Kelebihan Sistem Rudal...
3 Kelebihan Sistem Rudal Fatah Buatan Pakistan yang Membombardir India
Jurnalis Inggris Sebut...
Jurnalis Inggris Sebut Pakistan sebagai Pemenang dalam Perang dengan India
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved