Lavrov: Operasi Rusia di Ukraina Bertujuan Akhiri Arah AS Dominasi Dunia

Senin, 11 April 2022 - 19:11 WIB
loading...
A A A
"Ini adalah perubahan yang sangat serius, bahkan dalam kebijakan yang Uni Eropa dan Barat di bawah kepemimpinan AS, tidak diragukan lagi, mulai dikejar setelah dimulainya operasi militer khusus kami. Satu kebijakan yang mencerminkan kemarahan, dalam beberapa hal bahkan hiruk-pikuk, dan yang, tentu saja, ditentukan tidak hanya oleh (situasi di) Ukraina, tetapi oleh Ukraina yang diubah menjadi pijakan untuk penindasan terakhir Rusia," papar dia.

Dia juga mengatakan ada kemungkinan pasukan Ukraina, yang didukung layanan intel Barat, akan melakukan provokasi baru, mengutip insiden baru-baru ini di Donbass, ketika pasukan Kiev mencoba menyalahkan Rusia atas serangan mereka sendiri di kota Kramatorsk.

Lavrov mencatat bahwa setelah Rusia menunjukkan data sebenarnya tentang insiden itu, seluruh skandal segera tersapu ke bawah karpet.

Pernyataan itu muncul setelah muncul laporan yang mengatakan bahwa Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell mendesak negara-negara anggota blok itu menyediakan senjata yang telah diminta kepada Kiev.

Diplomat Uni Eropa juga dilaporkan mengatakan krisis di Ukraina harus diselesaikan melalui cara militer.

Lavrov secara khusus mencatat bahwa Borrell telah menjadi personal, tergelincir, atau bahkan menyatakan sesuatu yang dia tidak berwenang untuk mengatakannya.

Situasi tetap tegang di Ukraina, ketika pasukan Rusia melanjutkan operasi khusus, yang diluncurkan pada Februari sebagai tanggapan atas penembakan massal di Donbass.

Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa operasi dimulai untuk menghentikan perang melawan rakyat Donbass yang dilancarkan Kiev, yang disebutnya genosida.

Dia juga menekankan bahwa tujuan Rusia adalah demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1739 seconds (0.1#10.140)