Anggap Barat Munafik, Netizen Arab Tidak Simpatik dengan Perang Ukraina
loading...
A
A
A
"Jadi itu bukan sesuatu yang baru, tapi kembali ke Perang Dingin, bahkan sebelum Perang Dingin," imbuhnya.
Seperti bagian dunia lainnya, disinformasi yang disponsori Kremlin juga telah menyebar ke media sosial Arab. Penolakan pembunuhan warga sipil di Mariupol dan Bucha, serta desakan bahwa Ukraina mengoperasikan biolab, telah beredar dalam bahasa Arab.
Meskipun ukuran sampelnya cukup besar, postingan media sosial tidak selalu mencerminkan pandangan semua orang Arab di Timur Tengah, Afrika Utara, dan diaspora.
Di Lebanon, warga Ukraina di Ibu Kota Beirut bergabung dengan warga negara Lebanon untuk melakukan protes anti-perang di dekat kedutaan Rusia.
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada bulan Maret oleh think tank yang berbasis di Ramallah, Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menemukan bahwa 43 persen orang Palestina yang disurvei menyalahkan Rusia karena memulai perang dengan Ukraina, dibandingkan dengan 40 persen yang menyalahkan Ukraina.
Namun, 57 persen percaya perang menunjukkan standar ganda AS dan Eropa ketika konflik adalah tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Dua puluh delapan persen mengatakan kedua situasi terlalu berbeda, sementara 10 persen berpikir negara-negara Barat menentang Rusia sama seperti mereka menentang Israel.
Seperti bagian dunia lainnya, disinformasi yang disponsori Kremlin juga telah menyebar ke media sosial Arab. Penolakan pembunuhan warga sipil di Mariupol dan Bucha, serta desakan bahwa Ukraina mengoperasikan biolab, telah beredar dalam bahasa Arab.
Meskipun ukuran sampelnya cukup besar, postingan media sosial tidak selalu mencerminkan pandangan semua orang Arab di Timur Tengah, Afrika Utara, dan diaspora.
Di Lebanon, warga Ukraina di Ibu Kota Beirut bergabung dengan warga negara Lebanon untuk melakukan protes anti-perang di dekat kedutaan Rusia.
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada bulan Maret oleh think tank yang berbasis di Ramallah, Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menemukan bahwa 43 persen orang Palestina yang disurvei menyalahkan Rusia karena memulai perang dengan Ukraina, dibandingkan dengan 40 persen yang menyalahkan Ukraina.
Namun, 57 persen percaya perang menunjukkan standar ganda AS dan Eropa ketika konflik adalah tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
Dua puluh delapan persen mengatakan kedua situasi terlalu berbeda, sementara 10 persen berpikir negara-negara Barat menentang Rusia sama seperti mereka menentang Israel.
(ian)