Zelensky Desak Siprus Tutup Pelabuhan untuk Semua Kapal Rusia

Jum'at, 08 April 2022 - 04:10 WIB
loading...
Zelensky Desak Siprus...
Zelensky Desak Siprus Tutup Pelabuhan untuk Semua Kapal Rusia. FOTO/Reuters
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Siprus untuk menutup pelabuhannya bagi semua kapal Rusia . Ia juga meminta Siprus mengakhiri skema paspor yang memberikan kewarganegaraan ganda Rusia di pulau itu.

Dalam pidatonya di Parlemen Siprus melalui tautan video, Kamis (7/4/2022), Zelensky menunjukkan video kekejaman yang katanya dilakukan dengan menyerang pasukan Rusia. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut.



Anggota parlemen, yang bergabung dengan Presiden Nicos Anastasiades, terdiam saat gambar itu disiarkan. Sementara anggota partai komunis Siprus AKEL tidak hadir.

"Tolong, tutup semua pelabuhan Siprus untuk semua kapal Rusia. Ini harus menjadi keputusan yang diambil bersama dengan Uni Eropa," kata Zelenskiy melalui seorang penerjemah, seperti dikutip dari Reuters.

Zelenskiy mengatakan langkah-langkah juga dapat mencakup mengakhiri skema kewarganegaraan ganda "paspor emas". Siprus mengakhiri program kewarganegaraan untuk investasi pada akhir 2020, di mana Siprus telah memberikan kewarganegaraan kepada 2.886 warga negara Rusia.



Mereka termasuk di antara hampir 7.000 orang yang diberi kewarganegaraan karena menginvestasikan minimal 2 juta euro (USD2,2 juta) di negara itu sejak 2007.

Sebelumnya pada hari Kamis, sumber-sumber pemerintah Siprus mengatakan kepada Reuters bahwa pulau itu akan mencabut kewarganegaraan dari empat orang, di antara lebih dari 800 yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa dan dianggap memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Rusia.

Langkah yang diambil Siprus ini adalah dampak dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Invasi Rusia itu mendapat banyak kecaman dari dunia internasional, terlebih karena banyak warga sipil yang ikut tewas akibat gempuran Rusia ke sejumlah kota di Ukraina. Rusia telah membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2704 seconds (0.1#10.140)