Zelensky Ingin Rusia Diadili Ala Pengadilan Nurenberg
loading...
A
A
A
NEW YORK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan pengadilan bergaya Nuremberg untuk menyelidiki dan menuntut kejahatan perang Rusia , sebuah istilah yang mengacu pada pengadilan militer internasional yang diadakan setelah Perang Dunia II .
"Militer Rusia dan mereka yang memberi perintah harus segera dibawa ke pengadilan atas kejahatan perang di Ukraina," kata Zelensky dalam pidato hampir 20 menit di depan Dewan Keamanan PBB seperti dilansir dari CNBC, Rabu (6/4/2022).
Kemunculan Zelensky di hadapan Dewan Keamanan PBB menyusul klaim Ukraina bahwa setidaknya 300 warga sipil disiksa dan dibunuh di Bucha oleh pasukan Rusia. Mayat-mayat itu ditemukan setelah Moskow menarik pasukannya dari daerah pinggiran dekat ibu kota Ukraina.
Zelensky menggambarkan akibat di Bucha, yang dilihatnya secara langsung pada hari Senin, sebagai "genosida" dan menuduh Rusia melakukan kejahatan perang.
"Pembantaian di kota kami Bucha hanya satu, sayangnya, hanya satu dari banyak contoh dari apa yang telah dilakukan penjajah di tanah kami selama 41 hari terakhir," kata Zelensky, menambahkan bahwa "dunia belum melihat" apa yang Rusia telah dilakukan di tempat lain di Ukraina.
Selama akhir pekan, Rusia menghadapi kemarahan global baru ketika gambar-gambar mengerikan muncul dari mayat-mayat yang berserakan di jalan-jalan, beberapa dengan tangan terikat dan luka tembak di bagian belakang kepala.
"Siapa pun yang telah memberikan perintah kriminal dan melakukannya dengan membunuh orang-orang kami akan dibawa ke pengadilan yang seharusnya serupa dengan pengadilan Nuremberg," seru Zelensky.
Pernyataan Zelensky muncul jelang proposal yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia.
"Militer Rusia dan mereka yang memberi perintah harus segera dibawa ke pengadilan atas kejahatan perang di Ukraina," kata Zelensky dalam pidato hampir 20 menit di depan Dewan Keamanan PBB seperti dilansir dari CNBC, Rabu (6/4/2022).
Kemunculan Zelensky di hadapan Dewan Keamanan PBB menyusul klaim Ukraina bahwa setidaknya 300 warga sipil disiksa dan dibunuh di Bucha oleh pasukan Rusia. Mayat-mayat itu ditemukan setelah Moskow menarik pasukannya dari daerah pinggiran dekat ibu kota Ukraina.
Zelensky menggambarkan akibat di Bucha, yang dilihatnya secara langsung pada hari Senin, sebagai "genosida" dan menuduh Rusia melakukan kejahatan perang.
"Pembantaian di kota kami Bucha hanya satu, sayangnya, hanya satu dari banyak contoh dari apa yang telah dilakukan penjajah di tanah kami selama 41 hari terakhir," kata Zelensky, menambahkan bahwa "dunia belum melihat" apa yang Rusia telah dilakukan di tempat lain di Ukraina.
Selama akhir pekan, Rusia menghadapi kemarahan global baru ketika gambar-gambar mengerikan muncul dari mayat-mayat yang berserakan di jalan-jalan, beberapa dengan tangan terikat dan luka tembak di bagian belakang kepala.
"Siapa pun yang telah memberikan perintah kriminal dan melakukannya dengan membunuh orang-orang kami akan dibawa ke pengadilan yang seharusnya serupa dengan pengadilan Nuremberg," seru Zelensky.
Pernyataan Zelensky muncul jelang proposal yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia.