Zelensky Ingin Rusia Diadili Ala Pengadilan Nurenberg
loading...
A
A
A
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, memperkenalkan proposal tersebut ke Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia memiliki keanggotaan tetap dan memiliki hak untuk memveto resolusi.
"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, Amerika Serikat telah menilai bahwa anggota pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata Thomas-Greenfield.
“Mengingat semakin banyaknya bukti, Rusia seharusnya tidak memiliki posisi otoritas dalam sebuah badan yang tujuannya, yang tujuannya adalah untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Tidak hanya ini puncak kemunafikan, itu berbahaya,” ujarnya.
Dia mengatakan keanggotaan Rusia di dewan itu merusak kredibilitasnya, "merusak seluruh PBB dan itu benar-benar salah."
Pada hari Senin, Presiden AS Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai "penjahat perang" yang harus diadili karena memerintahkan kekerasan di Ukraina.
"Orang ini brutal, dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya," kata Biden kepada wartawan yang berkumpul di Fort McNair.
"Saya pikir itu adalah kejahatan perang. Dia harus bertanggung jawab," ia menambahkan.
Sebelum berangkat ke Brussel untuk menghadiri pertemuan di NATO dan G-7, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersamanya bahwa laporan kejahatan perang Rusia di Ukraina "lebih dari kredibel."
"Apa yang telah kita lihat di Bucha bukanlah tindakan acak dari unit jahat. Ini adalah kampanye yang disengaja untuk membunuh, menyiksa, memperkosa, melakukan kekejaman. Laporannya lebih dari sekadar kredibel. Ada bukti bagi dunia untuk lihat," kata Blinken.
"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, Amerika Serikat telah menilai bahwa anggota pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata Thomas-Greenfield.
“Mengingat semakin banyaknya bukti, Rusia seharusnya tidak memiliki posisi otoritas dalam sebuah badan yang tujuannya, yang tujuannya adalah untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Tidak hanya ini puncak kemunafikan, itu berbahaya,” ujarnya.
Dia mengatakan keanggotaan Rusia di dewan itu merusak kredibilitasnya, "merusak seluruh PBB dan itu benar-benar salah."
Pada hari Senin, Presiden AS Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai "penjahat perang" yang harus diadili karena memerintahkan kekerasan di Ukraina.
"Orang ini brutal, dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan dan semua orang melihatnya," kata Biden kepada wartawan yang berkumpul di Fort McNair.
"Saya pikir itu adalah kejahatan perang. Dia harus bertanggung jawab," ia menambahkan.
Sebelum berangkat ke Brussel untuk menghadiri pertemuan di NATO dan G-7, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan yang bepergian bersamanya bahwa laporan kejahatan perang Rusia di Ukraina "lebih dari kredibel."
"Apa yang telah kita lihat di Bucha bukanlah tindakan acak dari unit jahat. Ini adalah kampanye yang disengaja untuk membunuh, menyiksa, memperkosa, melakukan kekejaman. Laporannya lebih dari sekadar kredibel. Ada bukti bagi dunia untuk lihat," kata Blinken.