Rusia Sangkal Lakukan Pembantaian Massal Mengerikan di Bucha Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia membantah tuduhan Ukraina bahwa tentaranya telah melakukan pembantaian massal yang mengerikan terhadap warga sipil di kota Bucha.
Kota itu telah direbut kembali oleh pasukan Kiev setelah ditinggalkan pasukan Moskow.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan banyak mayat berserakan di jalan-jalan di Bucha adalah "provokasi lain".
"Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu.
"Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat," lanjut kementerian itu, seperti dikutip AFP, Senin (4/4/2022).
Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk sebelumnya mengatakan bahwa 300 warga telah dibunuh oleh tentara Rusia.
Seorang pejabat setempat mengatakan sedikitnya 57 orang ditemukan berserakan di kuburan massal. Pejabat itu menunjukkan kepada AFP celah parit tempat mayat-mayat itu tergeletak. Beberapa mayat tidak terkubur atau sebagian terkubur di dalam tanah.
Beberapa mayat disembunyikan dalam kantong mayat zip-up hitam sementara yang lain mengenakan pakaian sipil.
"Kelihatannya persis seperti kejahatan perang," kata seorang juru bicara Presiden Volodymyr Zelenskyy kepada stasiun televisi BBC.
"Kami menemukan kuburan massal. Kami menemukan orang-orang dengan tangan dan kaki terikat...dan dengan tembakan, lubang peluru, di belakang kepala mereka."
"Mereka jelas warga sipil dan mereka dieksekusi," paparnya.
Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Rusia mengatakan bahwa unit militernya telah ditarik dari Bucha pada 30 Maret.
“Pada 31 Maret, Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk mengonfirmasi dalam pesan videonya bahwa tidak ada militer Rusia di kota itu, tetapi dia bahkan tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan dengan tangan terikat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Yang disebut 'bukti kejahatan' di Bucha hanya muncul pada hari keempat, ketika petugas SBU [Layanan Keamanan Ukraina] dan perwakilan televisi Ukraina tiba di kota itu," imbuh dia.
"Foto dan bingkai video dari Bucha adalah pertunjukan lain yang dipentaskan oleh rezim Kiev untuk media Barat, seperti di Mariupol dengan rumah sakit bersalin, serta di kota-kota lain."
Kota itu telah direbut kembali oleh pasukan Kiev setelah ditinggalkan pasukan Moskow.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan banyak mayat berserakan di jalan-jalan di Bucha adalah "provokasi lain".
"Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu.
"Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat," lanjut kementerian itu, seperti dikutip AFP, Senin (4/4/2022).
Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk sebelumnya mengatakan bahwa 300 warga telah dibunuh oleh tentara Rusia.
Seorang pejabat setempat mengatakan sedikitnya 57 orang ditemukan berserakan di kuburan massal. Pejabat itu menunjukkan kepada AFP celah parit tempat mayat-mayat itu tergeletak. Beberapa mayat tidak terkubur atau sebagian terkubur di dalam tanah.
Beberapa mayat disembunyikan dalam kantong mayat zip-up hitam sementara yang lain mengenakan pakaian sipil.
"Kelihatannya persis seperti kejahatan perang," kata seorang juru bicara Presiden Volodymyr Zelenskyy kepada stasiun televisi BBC.
"Kami menemukan kuburan massal. Kami menemukan orang-orang dengan tangan dan kaki terikat...dan dengan tembakan, lubang peluru, di belakang kepala mereka."
"Mereka jelas warga sipil dan mereka dieksekusi," paparnya.
Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Rusia mengatakan bahwa unit militernya telah ditarik dari Bucha pada 30 Maret.
“Pada 31 Maret, Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk mengonfirmasi dalam pesan videonya bahwa tidak ada militer Rusia di kota itu, tetapi dia bahkan tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan dengan tangan terikat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Yang disebut 'bukti kejahatan' di Bucha hanya muncul pada hari keempat, ketika petugas SBU [Layanan Keamanan Ukraina] dan perwakilan televisi Ukraina tiba di kota itu," imbuh dia.
"Foto dan bingkai video dari Bucha adalah pertunjukan lain yang dipentaskan oleh rezim Kiev untuk media Barat, seperti di Mariupol dengan rumah sakit bersalin, serta di kota-kota lain."
(min)