Duterte Perintahkan Militer Atasi Problem Distribusi Vaksin COVID-19
loading...
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan militer dan polisi untuk menerbangkan vaksin COVID-19 ke seluruh provinsi negara itu untuk melewati "macet" dalam problem distribusi yang ia tuduhkan pada pemerintah daerah.
Sementara hampir 90 persen orang dewasa di wilayah ibu kota telah divaksinasi lengkap, hanya sekitar 35 persen orang dewasa di negara itu yang telah mendapatkan dosis kedua vaksin tersebut.
"(Pasokan) tidak akan lagi melewati pemerintah provinsi, karena itu akan menjadi kemacetan lagi," kata Duterte dalam pertemuan dengan penasihat pandemi pada Sabtu (2/4/2022), seperti dikutip dari AFP.
Selama ini, Duterte sangat bergantung pada Angkatan Bersenjata untuk memerangi pandemi. Mereka memberlakukan salah satu penguncian paling parah di dunia dan mengangkut pasokan medis ke seluruh negeri dan internasional.
"Setelah pengiriman dengan pesawat dan tiba di (pusat operasi vaksin), helikopter di sana akan mengambil alih. Mereka yang akan membawanya ke pemerintah kota," kata Duterte.
Bukan tanpas alasan Duterte mempercayakan distribusi vaksin pada Angkatan Bersenjata. "Angkatan bersenjata memiliki kemampuan angkat," kata juru bicara militer Kolonel Ramon Zagala kepada AFP, Rabu.
Pada pertemuan yang sama, Carlito Galvez, kepala gugus tugas COVID-19 negara itu, mengakui bahwa pemerintah daerah perlu "meningkatkan kapasitas mereka" untuk menyuntik lebih banyak orang per hari serta "membeli sistem rantai dingin mereka sendiri" untuk menyimpan lebih banyak vaksin.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan kepada Duterte, kasus virus corona berada pada "tren penurunan" di seluruh negeri setelah puncaknya pada September.
Pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan pandemi pada bulan Oktober, membuka bioskop dan pusat kebugaran di ibu kota dan memungkinkan kapasitas yang lebih tinggi di restoran dan transportasi umum. Pada hari Rabu, pemerintah Filippina telah meluncurkan vaksin untuk 12,7 juta orang muda berusia 12-17.
Sementara hampir 90 persen orang dewasa di wilayah ibu kota telah divaksinasi lengkap, hanya sekitar 35 persen orang dewasa di negara itu yang telah mendapatkan dosis kedua vaksin tersebut.
"(Pasokan) tidak akan lagi melewati pemerintah provinsi, karena itu akan menjadi kemacetan lagi," kata Duterte dalam pertemuan dengan penasihat pandemi pada Sabtu (2/4/2022), seperti dikutip dari AFP.
Selama ini, Duterte sangat bergantung pada Angkatan Bersenjata untuk memerangi pandemi. Mereka memberlakukan salah satu penguncian paling parah di dunia dan mengangkut pasokan medis ke seluruh negeri dan internasional.
"Setelah pengiriman dengan pesawat dan tiba di (pusat operasi vaksin), helikopter di sana akan mengambil alih. Mereka yang akan membawanya ke pemerintah kota," kata Duterte.
Bukan tanpas alasan Duterte mempercayakan distribusi vaksin pada Angkatan Bersenjata. "Angkatan bersenjata memiliki kemampuan angkat," kata juru bicara militer Kolonel Ramon Zagala kepada AFP, Rabu.
Pada pertemuan yang sama, Carlito Galvez, kepala gugus tugas COVID-19 negara itu, mengakui bahwa pemerintah daerah perlu "meningkatkan kapasitas mereka" untuk menyuntik lebih banyak orang per hari serta "membeli sistem rantai dingin mereka sendiri" untuk menyimpan lebih banyak vaksin.
Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan kepada Duterte, kasus virus corona berada pada "tren penurunan" di seluruh negeri setelah puncaknya pada September.
Pemerintah melonggarkan beberapa pembatasan pandemi pada bulan Oktober, membuka bioskop dan pusat kebugaran di ibu kota dan memungkinkan kapasitas yang lebih tinggi di restoran dan transportasi umum. Pada hari Rabu, pemerintah Filippina telah meluncurkan vaksin untuk 12,7 juta orang muda berusia 12-17.
(esn)