Ukraina Serang Depot Bahan Bakar di Belgorod Rusia, 2 Terluka

Jum'at, 01 April 2022 - 19:31 WIB
loading...
Ukraina Serang Depot...
Depot bahan bakar Rusia di Belgorod terbakar setelah diserang oleh helikopter Ukraina. Foto/Reuters
A A A
BELGOROD - Seorang pejabat Rusia mengatakan dua helikopter militer Ukraina menyerang depot bahan bakar di kota Belgorod Rusia pada Jumat (1/4/2022). Ini adalah tuduhan pertama serangan udara Ukraina di tanah Rusia sejak Moskow menginvasi tetangganya itu pada akhir Februari lalu.

Sebuah video yang diduga aksi penyerangan itu diposting online, menunjukkan apa yang tampak seperti rudal yang ditembakkan dari ketinggian rendah dan kemudian diikuti dengan ledakan. Namun, video tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

"Helikopter menghantam fasilitas itu setelah melintasi perbatasan di ketinggian yang rendah," kata gubernur regional Vyacheslav Gladkov di aplikasi pesan Telegram seperti dilansir dari Channel News Asia.



Gladkov menambahkan bahwa kebakaran yang diakibatkan serangan itu melukai dua pekerja, sementara beberapa daerah sedang dievakuasi di kota dekat perbatasan Ukraina.

Namun, perusahaan minyak Rusia Rosneft, pemilik depot bahan bakar tersebut, mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu, meskipun tidak memberikan informasi tentang penyebabnya.

Kementerian pertahanan Ukraina tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.



Sebelumnya sebuah gudang amunisi di dekat Belgorod terbakar pada hari Rabu, menyebabkan serangkaian ledakan. Pada saat itu, Gladkov mengatakan bahwa pihak berwenang sedang menunggu Kementerian Pertahanan Rusia untuk menetapkan penyebabnya.

Rusia menyerang Ukraina pada 20 Februari, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus". Rusia mengatakan operasi militernya untuk mendemiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1326 seconds (0.1#10.140)