Tak Berjanggut, PNS Pria Afghanistan Tak Boleh Masuk Kantor

Kamis, 31 Maret 2022 - 16:56 WIB
loading...
A A A


Dalam pembatasan lebih lanjut, Taliban mengatakan para pengunjung taman akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, yang secara efektif menghentikan pasangan dan keluarga pergi ke tempat-tempat ini bersama-sama. Kaum perempuan dapat memasuki taman hanya tiga hari seminggu, sementara pria dapat pergi ke sana pada empat hari lainnya, termasuk akhir pekan.

Kelompok ini juga telah melarang siaran media internasional – termasuk layanan BBC Pashto dan Persia – dan pertunjukan drama asing.

Kemunduran dari Taliban, di mana kelompok ini telah memperkenalkan langkah-langkah yang mengingatkan pada aturan garis keras sebelumnya, telah memicu reaksi kemarahan secara global.

“Sungguh minggu yang mengerikan dari kebijakan barbar yang diberlakukan di Afghanistan oleh Taliban,” kata Shabnam Nasimi, penasihat kebijakan menteri pengungsi Inggris seperti dilansir dari Independent, Kamis (31/3/2022).

“Namun minggu ini, lebih dari apa pun sejak pengambilalihan, mengungkapkan bahwa dogmatis keras Taliban memiliki keputusan akhir tentang kebijakan. Taliban memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada perempuan setelah memperpanjang larangan sekolah anak perempuan; meluasnya tindakan keras terhadap media; mulai memelihara jenggot. Mengambil sikap yang jelas: menggandakan,” kata Andrew Watkins dari Institut Perdamaian AS.



Dalam aturan mereka sebelumnya, dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban melarang perempuan meninggalkan rumah mereka tanpa anggota keluarga laki-laki, lebih baik lagi ditemani suami atau ayah mereka. Kelompok itu juga meminta pria untuk menumbuhkan janggut.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)