Rusia Sebut AS Manipulasi PBB untuk Hukum Iran
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyebut Amerika Serikat (AS) mencoba untuk memanipulasi Dewan Keamanan (DK) PBB dan Sekretariat PBB agar menghukum Iran. Moskow menegaskan, AS tidak memiliki hak dan wewenang untuk melakukan hal tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan, Washington tidak memiliki hak untuk memanipulasi DK PBB dan Sekretariat PBB, berusaha untuk menghukum Teheran karena sikapnya terhadap Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Jika rencana ini (JCPOA) tidak sesuai dengan logika pemerintahan AS saat ini, jika dikatakan itu adalah kesepakatan yang buruk, itu adalah posisi Washington," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Rabu (17/6/2020).
(
)
"Namun, Washington tidak dapat memiliki hak untuk menghukum Iran dengan menyalahgunakan otoritas DK PBB dan pada kenyataannya, memanipulasi DK PBB dan Sekretariat PBB untuk tingkat yang diketahui," sambungnya.
Menurut Lavrov, AS berusaha untuk melarang pihak lain di JCPOA untuk menghormati kewajiban mereka terhadap Iran dan secara bersamaan menggunakan inisiatif tidak sah untuk menghukum Teheran.
"Saya percaya bahwa ini adalah upaya melalui cara yang tidak layak, tidak memiliki prospek dari sudut pandang hukum internasional. Sementara itu, kami menggunakan semua kemampuan yang disediakan oleh hukum internasional ini untuk keadilan untuk menang," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa laporan terbaru Sekretaris Jenderal PBB. Antonio Guterres tentang perkembangan sekitar Resolusi 2231 jauh melebihi kekuatan Sekretariat PBB.
Lavrov mencatat bahwa hal itu juga menimbulkan banyak pertanyaan bahwa laporan itu segera muncul di medai Barat tidak lama setelah diterbitkan, seperti laporan terbaru Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi.
"Saya percaya bahwa tindakan-tindakan ini sengaja ditujukan untuk mengarang dalih untuk serangan tidak sah terhadap Iran. Saya percaya bahwa mereka yang berada di balik tindakan ini, mendorong dan memprakarsai mereka, bertindak dengan cara yang tidak bermoral dan tidak jujur," tukasnya.( Baca juga: Maaf Rasulullah: Hidangan Susu untuk Calon Pembunuh )
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan, Washington tidak memiliki hak untuk memanipulasi DK PBB dan Sekretariat PBB, berusaha untuk menghukum Teheran karena sikapnya terhadap Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Jika rencana ini (JCPOA) tidak sesuai dengan logika pemerintahan AS saat ini, jika dikatakan itu adalah kesepakatan yang buruk, itu adalah posisi Washington," kata Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Rabu (17/6/2020).
(
Baca Juga
"Namun, Washington tidak dapat memiliki hak untuk menghukum Iran dengan menyalahgunakan otoritas DK PBB dan pada kenyataannya, memanipulasi DK PBB dan Sekretariat PBB untuk tingkat yang diketahui," sambungnya.
Menurut Lavrov, AS berusaha untuk melarang pihak lain di JCPOA untuk menghormati kewajiban mereka terhadap Iran dan secara bersamaan menggunakan inisiatif tidak sah untuk menghukum Teheran.
"Saya percaya bahwa ini adalah upaya melalui cara yang tidak layak, tidak memiliki prospek dari sudut pandang hukum internasional. Sementara itu, kami menggunakan semua kemampuan yang disediakan oleh hukum internasional ini untuk keadilan untuk menang," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa laporan terbaru Sekretaris Jenderal PBB. Antonio Guterres tentang perkembangan sekitar Resolusi 2231 jauh melebihi kekuatan Sekretariat PBB.
Lavrov mencatat bahwa hal itu juga menimbulkan banyak pertanyaan bahwa laporan itu segera muncul di medai Barat tidak lama setelah diterbitkan, seperti laporan terbaru Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi.
"Saya percaya bahwa tindakan-tindakan ini sengaja ditujukan untuk mengarang dalih untuk serangan tidak sah terhadap Iran. Saya percaya bahwa mereka yang berada di balik tindakan ini, mendorong dan memprakarsai mereka, bertindak dengan cara yang tidak bermoral dan tidak jujur," tukasnya.( Baca juga: Maaf Rasulullah: Hidangan Susu untuk Calon Pembunuh )
(esn)