Rusia: AS Tidak Berhak Menghukum Iran

Rabu, 17 Juni 2020 - 01:18 WIB
loading...
Rusia: AS Tidak Berhak Menghukum Iran
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif. Foto/Foreign Brief
A A A
MOSKOW - Rusia berjanji untuk mendukung sekutunya, Iran , dan menolak segala upaya untuk mendorong agenda anti-Iran di tengah ketegangan atas program nuklir Teheran.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov selama kunjungan kompatriotnya dari Iran, Javad Zarif, ke Moskow di tengah pertikaian baru mengenai akses ke situs-situs Iran di mana aktivitas nuklir masa lalu mungkin telah terjadi.

Kebuntuan itu terjadi ketika kesepakatan penting antara Iran dan kekuatan dunia yang ditengahi pada 2015 terus terurai.

"Kami akan melakukan segalanya sehingga tidak ada yang bisa menghancurkan perjanjian ini," kata Lavrov kepada wartawan setelah pembicaraan tatap muka dengan Zarif.

"Washington tidak punya hak untuk menghukum Iran," tegas Lavrov seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (17/6/2020).

Diplomat top Moskow itu mengatakan pada awal pembicaraan bahwa Rusia akan dengan tegas menentang setiap upaya untuk menggunakan situasi ini guna memanipulasi Dewan Keamanan PBB dan untuk mempromosikan agenda anti-Iran.

Pada bagiannya, Zarif menggambarkan perkembangan di sekitar kesepakatan nuklir Iran - secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) - sebagai "sangat berbahaya."

Iran di bawah kesepakatan itu berkomitmen untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan bantuan sanksi dan manfaat lainnya.

Tetapi Teheran perlahan-lahan meninggalkan komitmennya setelah keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan dua tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi.

Menurut penilaian IAEA, badan pemantau nuklir PBB, persediaan uranium yang diperkaya Iran sekarang hampir delapan kali lipat dari batas yang ditetapkan dalam perjanjian.

Namun, tingkat pengayaannya masih jauh di bawah apa yang dibutuhkan untuk senjata nuklir.

Pada hari Senin, kepala pengawas nuklir PBB meminta Iran untuk memungkinkan akses cepat ke dua lokasi di mana aktivitas nuklir sebelumnya mungkin terjadi. ( )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)