3 Negara Non-Eropa yang Masuk NATO, Nomor 2 Dianggap Kekuatan Islam

Sabtu, 26 Maret 2022 - 06:15 WIB
loading...
A A A
Turki merupakan negara yang daratannya lebih dominan berada Benua Asia dibandingkan di Eropa. Perbandingannya, 95% di Asia dan 5% di Eropa.

Turki bergabung dengan NATO pada 18 Februari 1952. Bergabungnya Turki dengan NATO membuat keamanan negara ini terjamin, di samping juga memperkuat identitas Baratnya.

Turki merupakan negara sekutu yang kuat karena lokasinya yang strategis di sisi tenggara aliansi dan memiliki militer yang kuat.

NATO bahkan mendirikan markas militer di Turki, tepatnya di kota pelabuhan Izmir.

Saat ini Turki dipimpin oleh pemerintahan dari partai yang berbasis Islam. Itu artinya, kini Turki dianggap sebagai perwakilan kekuatan Islam di NATO.

Posisi Turki di NATO saat ini pun menjadi sorotan, terutama setelah negara itu membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.

Karena pembelian S-400, Turki mendapat sanksi dari AS dan didepak dari kerja sama pembuatan pesawat tempur F-35.

3. Kanada

Kanada merupakan salah satu negara yang mengusulkan adanya aliansi pertahanan. Pada awal pembentukan NATO, Kanada menekankan bahwa NATO bukan hanya pakta militer, namun perlu adanya ikatan politik, ekonomi, dan budaya di antara para anggotanya.

Negara yang terletak di benua Amerika ini sering menyelenggarakan pertemuan, konferensi, dan latihan militer NATO sejak awal tahun 1950-an.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0791 seconds (0.1#10.140)