Tiga Muslim Amerika Gugat Depdagri AS karena Interogasi Soal Agama di Bandara

Jum'at, 25 Maret 2022 - 13:25 WIB
loading...
Tiga Muslim Amerika Gugat Depdagri AS karena Interogasi Soal Agama di Bandara
Tiga Muslim Amerika Gugat Depdagri AS karena Interogasi Soal Agama di Bandara. FOTO/Reuters
A A A
LOS ANGELES - Tiga Muslim Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan pada Kamis (24/3/2022) dengan tuduhan bahwa petugas perbatasan AS menanyai mereka tentang keyakinan agama mereka ketika ketiganya kembali dari perjalanan internasional. Hal ini dianggap melanggar hak konstitusional.

Tiga pria dari Minnesota, Texas dan Arizona menggugat pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri di Pengadilan Federal di Los Angeles. Gugatan diajukan di California karena beberapa interogasi diduga terjadi di Bandara Internasional Los Angeles.



Dalam gugatan itu, ketiga Muslim AS itu mengklaim bahwa petugas perbatasan AS di perlintasan darat dan bandara internasional menghujani mereka dengan pertanyaan tentang apakah mereka Muslim dan hadir di masjid, serta seberapa sering mereka salat.

Persatuan Kebebasan Sipil Amerika, yang mewakili para pria, mengatakan bahwa interogasi itu melanggar hak konstitusional pria atas kebebasan beragama dan perlindungan terhadap perlakuan yang tidak setara.

“Sama seperti petugas perbatasan yang mungkin tidak memilih orang Kristen Amerika untuk bertanya apa denominasi mereka, gereja mana yang mereka hadiri, dan seberapa sering mereka berdoa, memilih Muslim Amerika untuk pertanyaan serupa adalah inkonstitusional,” kata gugatan itu, seperti dikutip dari AP.



Ia meminta hakim untuk menyatakan pertanyaan agama itu tidak konstitusional dan memerintahkan lembaga pemerintah AS untuk menghapus catatan yang berisi informasi yang diperoleh melalui interogasi para pria.

Pesan email yang ditinggalkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri yang meminta komentar tentang gugatan itu tidak segera dikembalikan.

Abdirahman Aden Kariye, imam di sebuah masjid di Bloomington, Minnesota adalah salah satu penggugat. Dalam gugatan itu ia mengatakan, bahwa ia telah ditanyai tentang imannya setidaknya lima kali, ketika dia kembali ke negara itu antara 2017 dan 2022.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)