Picu Destabilisasi, China Salahkan NATO Atas Perang Rusia-Ukraina

Minggu, 20 Maret 2022 - 19:28 WIB
loading...
A A A
AS dan sekutu NATO-nya menuduh Rusia memulai perang "tanpa alasan" untuk melahap Ukraina. Moskow telah menyaksikan ribuan pembatasan dan sanksi baru yang keras diterapkan padanya, dengan AS, Uni Eropa (UE), dan banyak negara lain berusaha untuk "mengisolasi" dan "menghancurkan" ekonomi Rusia.

“Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa sanksi tidak dapat menyelesaikan masalah,” kata Le.

“Sanksi terhadap Rusia semakin keterlaluan. Sanksi hanya akan merugikan rakyat biasa, berdampak pada sistem ekonomi dan keuangan dan memperburuk ekonomi global,” tuturnya.



Beijing mendapat tekanan yang meningkat dari Barat untuk menjauhkan diri dari Moskow dan memutuskan hubungan perdagangannya, setelah China abstain dari resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk aksi militer Rusia di Ukraina, memilih untuk tetap netral bersama India, Pakistan, Afrika Selatan, dan 30 negara lainnya.

Dalam pembicaraan via konferensi video dengan Presiden Biden pada hari Jumat, pemimpin China Xi Jinping menekankan bahwa Beijing selalu berdiri “untuk perdamaian dan menentang perang,” mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev untuk tetap berpegang pada diplomasi.

Sebagai tanggapan, Biden dilaporkan memperingatkan Xi Jinping bahwa Beijing akan menghadapi "konsekuensi" jika memberikan dukungan material atau membantu Moskow untuk menghindari sanksi Barat.

(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2273 seconds (0.1#10.140)