Ukraina: 112 Anak Tewas dan 140 Terluka Akibat Perang
loading...
A
A
A
LVIV - Jumlah anak-anak yang tewas dalam perang di Ukraina telah meningkat menjadi 112, kata para pejabat negara itu. Kantor kejaksaan Ukraina mengumumkan, jumlah korban tewas yang direvisi terssebut pada Sabtu (20/3/2022). Ditambahkan juga, 140 anak-anak juga terluka.
Angka-angka yang belum diverifikasi secara independen itu mengalami peningkatan tiga korban tewas, dari perkiraan kemarin yang berjumlah 109 jiwa. Angka yang memilukan itu muncul ketika lebih dari 100 kursi dorong berbaris di kota barat Lviv pada hari Jumat untuk memperingati anak-anak yang telah terbunuh sejak dimulainya perang.
Balai Kota Lviv menempatkan 109 kursi dorong, di alun-alun pusat kota dengan masing-masing mewakili seorang anak yang telah meninggal. Disebut 'Price of War', instalasi di Lapangan Rynok, diselenggarakan oleh aktivis dan otoritas lokal.
Dua boneka beruang teddy juga diletakkan di dalam gendongan bayi biru cerah sementara seorang gadis kecil duduk di bangku memegang bendera Ukraina kecil.
"Ingat anak-anak Anda ketika mereka masih kecil dan duduk di kereta bayi seperti ini," kata Zhuravka Natalia Tonkovyt, seorang warga Kanada asal Ukraina yang sedang melewati alun-alun, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
“Beberapa (anak-anak) tidak akan dimasukkan ke dalam kereta bayi ini karena mereka sudah mati. Bandingkan dengan anak Anda sendiri, ingat perasaan Anda terhadap anak Anda sendiri. Saya tidak ingin melihat kereta dorong bayi yang kosong,” tambahnya.
Lviv, yang tidak jauh dari perbatasan dengan Polandia, telah melihat populasinya membengkak lebih dari 200.000 sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Banyak yang telah melakukan perjalanan ke kota untuk mencari perlindungan dari garis depan konflik.
Badan anak-anak PBB memperkirakan lebih dari 1,5 juta anak telah meninggalkan Ukraina sejak awal perang. Sebagian besar keluarga telah pergi ke Polandia, Hongaria, Slovakia, Moldova, dan Rumania.
Diperkirakan 6,5 juta orang telah mengungsi di dalam Ukraina, di atas 3,2 juta yang telah melarikan diri dari negara itu. Rusia mengatakan tindakannya di Ukraina adalah 'operasi militer khusus' dan tidak menargetkan warga sipil.
Namun, rudal Rusia telah menghantam puluhan rumah dan gedung apartemen, sekolah, rumah sakit bersalin dan teater yang ditandai dengan jelas sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak.
Angka-angka yang belum diverifikasi secara independen itu mengalami peningkatan tiga korban tewas, dari perkiraan kemarin yang berjumlah 109 jiwa. Angka yang memilukan itu muncul ketika lebih dari 100 kursi dorong berbaris di kota barat Lviv pada hari Jumat untuk memperingati anak-anak yang telah terbunuh sejak dimulainya perang.
Balai Kota Lviv menempatkan 109 kursi dorong, di alun-alun pusat kota dengan masing-masing mewakili seorang anak yang telah meninggal. Disebut 'Price of War', instalasi di Lapangan Rynok, diselenggarakan oleh aktivis dan otoritas lokal.
Dua boneka beruang teddy juga diletakkan di dalam gendongan bayi biru cerah sementara seorang gadis kecil duduk di bangku memegang bendera Ukraina kecil.
"Ingat anak-anak Anda ketika mereka masih kecil dan duduk di kereta bayi seperti ini," kata Zhuravka Natalia Tonkovyt, seorang warga Kanada asal Ukraina yang sedang melewati alun-alun, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
“Beberapa (anak-anak) tidak akan dimasukkan ke dalam kereta bayi ini karena mereka sudah mati. Bandingkan dengan anak Anda sendiri, ingat perasaan Anda terhadap anak Anda sendiri. Saya tidak ingin melihat kereta dorong bayi yang kosong,” tambahnya.
Lviv, yang tidak jauh dari perbatasan dengan Polandia, telah melihat populasinya membengkak lebih dari 200.000 sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Banyak yang telah melakukan perjalanan ke kota untuk mencari perlindungan dari garis depan konflik.
Badan anak-anak PBB memperkirakan lebih dari 1,5 juta anak telah meninggalkan Ukraina sejak awal perang. Sebagian besar keluarga telah pergi ke Polandia, Hongaria, Slovakia, Moldova, dan Rumania.
Diperkirakan 6,5 juta orang telah mengungsi di dalam Ukraina, di atas 3,2 juta yang telah melarikan diri dari negara itu. Rusia mengatakan tindakannya di Ukraina adalah 'operasi militer khusus' dan tidak menargetkan warga sipil.
Namun, rudal Rusia telah menghantam puluhan rumah dan gedung apartemen, sekolah, rumah sakit bersalin dan teater yang ditandai dengan jelas sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak.
(esn)