Perkuat Tudingan Biolab AS Buat Senjata Biologis, Rusia Beberkan Bukti Baru

Jum'at, 18 Maret 2022 - 18:26 WIB
loading...
A A A
"Bukti sekarang menunjukkan institut tersebut mengumpulkan jenis flu burung yang mampu melompati spesies," kata Kirillov, menyerukan penyelidikan internasional atas masalah tersebut.

Beberapa dokumen di laboratorium Kherson tampaknya hilang dan mungkin telah dihancurkan, dikatakan oleh Kirillov, menunjukkan bahwa laboratorium itu terkait dengan wabah penyakit parasit yang ditularkan nyamuk pada 2018 di wilayah itu, dan kemungkinan ditutup-tutupi.

"Empat kasus dirofilariasis terdeteksi pada Februari tahun itu, yang tidak khas untuk siklus hidup nyamuk," ujar jenderal Rusia itu.

Perwakilan Pentagon mengunjungi rumah sakit setempat pada bulan April, mengumpulkan catatan medis dan mendapatkan pengarahan tentang penyelidikan epidemiologi. Namun, tidak ada bukti dokumenter mengenai wabah ini yang ditemukan di laboratorium Kherson, membuat militer Rusia percaya bahwa urgensi untuk menghancurkan bukti dokumenter semacam itu dijelaskan oleh keinginan untuk mencegah akses spesialis Rusia.

Ada juga wabah tuberkulosis yang resistan terhadap obat pada tahun 2018, di antara warga Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, dengan 70 kasus terdeteksi di sekitar desa Pesky – di garis depan dengan pasukan Ukraina – sendirian.

"Ini mungkin mengindikasikan infeksi yang disengaja, atau kebocoran patogen yang tidak disengaja dari salah satu laboratorium biologi yang terletak di wilayah Ukraina," ucap Kirillov.

Jenderal Rusia itu mengungkit sejarah panjang AS yang melakukan penelitian biologi yang dilarang di negara lain, sebagai contoh bahwa pada tahun 2010 Washington meminta maaf atas eksperimen sifilis di Guatemala.



"Kami akan terus memeriksa bukti dan menginformasikan komunitas global tentang kegiatan ilegal Pentagon dan lembaga pemerintah AS lainnya di Ukraina," pungkas Kirillov.
(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)