Putin Terancam Dikudeta Jenderal Rusia yang Tak Puas Terkait Perang Ukraina
loading...
A
A
A
"Dia suka menyombongkan pengetahuannya tentang geopolitik. Jadi sulit untuk mengatakan sesuatu yang tidak ingin dia dengar," lanjut dia.
"Kami tidak memiliki siapa pun di lapangan di Ukraina yang bertanggung jawab, jenderal mana pun," paparnya.
"Kami hanya memiliki orang-orang di Moskow yang berbicara tentang bagaimana perang harus dilakukan. Seluruh rantai komando menjadi sangat aneh."
Matt Frei mempertanyakan apakah jenderal senior yang frustrasi di garis depan di Ukraina dapat bergabung dengan perwira yang tidak puas dalam dinas mata-mata FSB untuk berbalik melawan Presiden Putin dan mengusirnya dari kekuasaan.
"Semuanya menjadi mungkin sekarang. Putin sangat menyadari risiko keamanan pribadinya," jawab Soldatov.
Dia menambahkan bahwa Presiden Putin sudah mengambil tindakan pencegahan dan bersiap untuk kudeta potensial atau ancaman terhadap hidupnya.
Pernyataan itu menggemakan komentar yang dibuat oleh menteri luar negeri pertama Rusia pasca-Soviet Andrei Kozyrev, yang mengatakan kepada The Times pekan ini bahwa pemimpin Rusia itu mempertaruhkan kudeta Kremlin.
"Dengan Putin, saya sangat berharap akan ada perlawanan yang tumbuh dan ketidakpuasan yang tumbuh yang akan diselesaikan dengan satu atau lain cara," katanya.
Protes terhadap perang di Ukraina telah pecah di Rusia. Protes terjadi di mana-mana di negara itu dalam menentang perang dan pemimpinnya; Presiden Vladimir Putin.
Sejak Rusia melancarkan invasi, lebih dari 14.200 orang telah ditangkap di Rusia karena ikut serta dalam protes anti-perang.
"Kami tidak memiliki siapa pun di lapangan di Ukraina yang bertanggung jawab, jenderal mana pun," paparnya.
"Kami hanya memiliki orang-orang di Moskow yang berbicara tentang bagaimana perang harus dilakukan. Seluruh rantai komando menjadi sangat aneh."
Matt Frei mempertanyakan apakah jenderal senior yang frustrasi di garis depan di Ukraina dapat bergabung dengan perwira yang tidak puas dalam dinas mata-mata FSB untuk berbalik melawan Presiden Putin dan mengusirnya dari kekuasaan.
"Semuanya menjadi mungkin sekarang. Putin sangat menyadari risiko keamanan pribadinya," jawab Soldatov.
Dia menambahkan bahwa Presiden Putin sudah mengambil tindakan pencegahan dan bersiap untuk kudeta potensial atau ancaman terhadap hidupnya.
Pernyataan itu menggemakan komentar yang dibuat oleh menteri luar negeri pertama Rusia pasca-Soviet Andrei Kozyrev, yang mengatakan kepada The Times pekan ini bahwa pemimpin Rusia itu mempertaruhkan kudeta Kremlin.
"Dengan Putin, saya sangat berharap akan ada perlawanan yang tumbuh dan ketidakpuasan yang tumbuh yang akan diselesaikan dengan satu atau lain cara," katanya.
Protes terhadap perang di Ukraina telah pecah di Rusia. Protes terjadi di mana-mana di negara itu dalam menentang perang dan pemimpinnya; Presiden Vladimir Putin.
Sejak Rusia melancarkan invasi, lebih dari 14.200 orang telah ditangkap di Rusia karena ikut serta dalam protes anti-perang.