Putin Terancam Dikudeta Jenderal Rusia yang Tak Puas Terkait Perang Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Media Inggris, Channel 4 News, melaporkan Presiden Vladimir Putin terancam dikudeta oleh para jenderal Rusia yang tidak puas dengan keputusannya meluncurkan perang di Ukraina .
Laporan tersebut mengutip Andrei Soldatov, seorang jurnalis investigasi terkemuka Rusia yang memiliki akses ke sumber-sumber internal Dinas Keamanan Rusia (FSB).
Soldatov mengatakan bahwa segala sesuatu menjadi mungkin setelah invasi. Soldatov mengungkapkan awal pekan ini bahwa Presiden Putin telah menempatkan kepala dinas luar negeri FSB di bawah tahanan rumah saat "permainan" menyalahkan Kremlin dimulai.
Putin telah ramai diberitakan media Barat bahwa dia menyalahkan FSB, penerus KGB pasca-Soviet, karena memberinya proyeksi palsu tentang bagaimana perang di Ukraina akan berlangsung.
FSB rupanya telah memberi tahu Presiden Rusia bahwa Ukraina lemah dan akan mudah menyerah jika diserbu.
Itu mengikuti klaim dari Oleksiy Danilov, kepala Dewan Keamanan Ukraina, bahwa sekitar delapan komandan Rusia telah dipecat sejak awal invasi ke Ukraina.
Berbicara kepada Matt Frei di Channel 4 News, Soldatov mengatakan: "Putin menjadi sangat tidak senang dengan intelijen militer yang datang dari Ukraina."
"Sepertinya Putin sadar bahwa tidak ada oposisi yang kredibel di Ukraina terhadap pemerintah Kiev. Dia tidak bisa mengandalkan siapa pun di Ukraina," ujarnya.
Wartawan investigasi itu mengatakan bahwa para pejabat militer di Ukraina terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Presiden Putin.
"Dia percaya dia adalah politisi paling berpengetahuan di dunia," ujarnya.
Laporan tersebut mengutip Andrei Soldatov, seorang jurnalis investigasi terkemuka Rusia yang memiliki akses ke sumber-sumber internal Dinas Keamanan Rusia (FSB).
Soldatov mengatakan bahwa segala sesuatu menjadi mungkin setelah invasi. Soldatov mengungkapkan awal pekan ini bahwa Presiden Putin telah menempatkan kepala dinas luar negeri FSB di bawah tahanan rumah saat "permainan" menyalahkan Kremlin dimulai.
Putin telah ramai diberitakan media Barat bahwa dia menyalahkan FSB, penerus KGB pasca-Soviet, karena memberinya proyeksi palsu tentang bagaimana perang di Ukraina akan berlangsung.
FSB rupanya telah memberi tahu Presiden Rusia bahwa Ukraina lemah dan akan mudah menyerah jika diserbu.
Itu mengikuti klaim dari Oleksiy Danilov, kepala Dewan Keamanan Ukraina, bahwa sekitar delapan komandan Rusia telah dipecat sejak awal invasi ke Ukraina.
Berbicara kepada Matt Frei di Channel 4 News, Soldatov mengatakan: "Putin menjadi sangat tidak senang dengan intelijen militer yang datang dari Ukraina."
"Sepertinya Putin sadar bahwa tidak ada oposisi yang kredibel di Ukraina terhadap pemerintah Kiev. Dia tidak bisa mengandalkan siapa pun di Ukraina," ujarnya.
Wartawan investigasi itu mengatakan bahwa para pejabat militer di Ukraina terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Presiden Putin.
"Dia percaya dia adalah politisi paling berpengetahuan di dunia," ujarnya.