Model Cantik Rusia Jadi Mayat di Dalam Koper setelah Sebut Putin Psikopat

Rabu, 16 Maret 2022 - 00:36 WIB
loading...
Model Cantik Rusia Jadi Mayat di Dalam Koper setelah Sebut Putin Psikopat
Gretta Vedler, model cantik Rusia yang pernah sebut Presiden Vladimir Putin psikopat dibunuh kekasihnya dan jasadnya disimpan di dalam koper. Foto/via Then24.com
A A A
MOSKOW - Seorang model cantik Rusia ditemukan sudah menjadi mayat dan tersimpan di dalam koper lebih dari setahun. Dia dibunuh sebulan setelah mengkritik Presiden Vladimir Putin dengan menyebutnya psikopat.

Gretta Vedler (23) dibunuh oleh kekasihnya pada 2021, sebulan setelah dia mem-posting kritik terhadap Putin di media sosial. Setelah dibunuh, jasad korban dibiarkan tersimpan di dalam koper yang baru-baru ini ditemukan.

Kekasihnya yang cemburu, Dmitry Korovin (23) mengaku bahwa lebih dari setahun lalu dia mencekik korban hingga tewas setelah pertikaian masalah uang di Moskow. Menurutnya, pertikaian itu tidak terkait dengan pandangan politiknya dan analisis pikiran serta motif Putin.

Tersangka mengatakan kepada interogator bahwa dia tidur di kamar hotel selama tiga malam dengan mayat korban yang dia masukkan ke dalam koper yang baru dibeli.



Dia kemudian mengedari mobil dengan membawa jasad korban sejauh 300 mil ke wilayah Lipetsk dan meninggalkannya di bagasi mobil selama lebih dari setahun.

Tersangka terus mem-posting gambar dan pesan di akun media sosial korban untuk membuat teman-teman korban percaya bahwa sang model masih hidup. Itu merupakan pengakuannya kepada detektif.

Seorang teman laki-laki korban bernama Evgeniy Foster—seorang blogger di Kharkiv, kota Ukraina yang saat ini dinvasi pasukan Rusia—menjadi curiga setelah menemukan seorang teman di Moskow untuk mengajukan kasus orang hilang, memicu pencarian yang akhirnya menemukan jasad korban.

Sebuah video dari Komite Investigasi Rusia menunjukkan Korovin diduga mendemonstrasikan bagaimana dia membunuh model tersebut, dan membuat pengakuan penuh.

Posting kritik terbaru sang model tentang Putin dibuat pada Januari 2021, sebulan sebelum dia dibunuh. Kritik itu tidak terlihat terkait dengan kematiannya, tetapi menjadi sorotan media setelah Rusia sekarang menginvasi Ukraina.

Saat masih hidup, dia prihatin atas tindakan keras pasukan Rusia terhadap protes dan apa yang dia lihat sebagai keinginan untuk membentuk Rusia yang lebih besar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)