Wali Kota Kiev: Pasukan Rusia Tak Akan Bisa Masuki Kota Kami

Selasa, 15 Maret 2022 - 02:36 WIB
loading...
Wali Kota Kiev: Pasukan Rusia Tak Akan Bisa Masuki Kota Kami
Wali Kota Kiev: Pasukan Rusia Tak Akan Bisa Masuki Kota Kami. FOTO/Daily Star
A A A
KIEV - Meski pergerakan pasukan Rusia dilaporkan kian mendekati ke Kiev , namun Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan, pasukan Ukraina akan menghentikan pasukan Rusia memasuki ibu kota.

Klitschko mengatakan bahwa pasukan Rusia “tidak akan pernah” dapat memasuki kota dan bahwa warga akan berjuang dan “tidak pernah menyerah”. Komentar Klitschko datang beberapa jam setelah satu orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya terluka ketika sebuah blok apartemen di Kiev utara dihantam tembakan artileri, Senin (14/3/2022).



“Saya merasa sangat buruk, sebagai setiap warga negara Ukraina, karena tidak ada yang merasa aman saat ini di Ukraina,” kata Klitschko kepada Al Jazeera.

“Orang Rusia tidak akan pernah datang ke kota kami. Saya berjanji sebagai Wali Kota Kiev, dan saya memberi tahu orang-orang, warga, saya memberi tahu semua orang (itu),” lanjutnya.

Klitschko mengatakan, tujuan Rusia adalah untuk membawa “kepanikan ke kota”. “Kami tidak akan pernah menyerah, kami akan berjuang. Rusia membunuh anak-anak kami, menghancurkan bangunan kami, menghancurkan kota kami, kami siap bertarung dan mempertahankan kota kami,” tandasnya.



Menurutnya, pernyataan Moskow yang mengaku tak menargetkan warga sipil hanyalah propaganda. “Propaganda Rusia menjelaskan bahwa mereka hanya menargetkan pasukan militer,” katanya. “Hari ini, kami memiliki gambar bangunan [sipil] di mana orang-orang yang sangat damai tinggal, dihancurkan,” ungkapnya.



“Orang meninggal, banyak yang terluka. Kiev bukan yang pertama,” kata Klitschko, merujuk pada kota-kota Ukraina lainnya yang telah menjadi sasaran penembakan Rusia – seperti kota pelabuhan Mariupol. “Kami memiliki banyak pengalaman dalam beberapa minggu terakhir dengan agresi Rusia,” katanya.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan, kota Mariupol yang terkepung telah menjadi sasaran pemboman tanpa henti sejak pasukan Rusia mengepungnya pada 2 Maret. Sejak itu, sekitar 400.000 orang yang tinggal di Mariupol dibiarkan tanpa akses ke air, makanan, dan obat-obatan. Pemanas ruangan dan layanan telepon – dan listrik di banyak daerah – telah diputus.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)