Nasib Miris Pengungsi Ukraina, Diperkosa Pria Polandia yang Tawarkan Tempat Tinggal

Minggu, 13 Maret 2022 - 22:35 WIB
loading...
Nasib Miris Pengungsi...
Nasib Miris Pengungsi Ukraina, Diperkosa Pria Polandia yang Tawarkan Tempat Tinggal. FOTO/Asia Financial
A A A
WROCLAW - Polisi Polandia telah menangkap seorang pria berusia 49 tahun karena dicurigai memperkosa seorang remaja pengungsi Ukraina di sebuah kamp, setelah sebelumnya menawarkan korbaan tempat tinggal.

“Tersangka bisa menghadapi hingga 12 tahun penjara karena 'kejahatan brutal',” kata pihak berwenang Polandia, seperti dikutip dari Metro.co.uk, Sabtu (12/3/2022).



Dia ditahan pada Kamis (10/3/2022) di kota Wroclaw. Pria itu didakwa memperkosa wanita berusia 19 tahun yang dia bujuk melalui internet dengan tawaran bantuan.

“Dia melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang, tidak berbicara bahasa Polandia. Dia memercayai seorang pria yang berjanji untuk membantu dan melindunginya. Sayangnya, semua ini ternyata manipulasi yang menipu,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Sejak dimulainya invasi Vladimir Putin pada 24 Februari, total 2,5 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina mencari perlindungan, dalam eksodus tercepat di Eropa sejak Perang Dunia II. Hampir 1,6 juta dari mereka telah melakukan perjalanan ke Polandia, menurut angka dari Penjaga Perbatasan Polandia.



Arus besar orang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pedagang manusia dan penjahat lainnya dapat mengambil keuntungan dari yang paling rentan.

Seorang pria lain di sebuah kamp pengungsi di Polandia terdengar menjanjikan pekerjaan dan kamar untuk seorang gadis berusia 16 tahun sebelum pihak berwenang turun tangan.

Kasus lain di dalam kamp pengungsi di perbatasan Medyka Polandia, menimbulkan kecurigaan ketika seorang pria menawarkan bantuan hanya kepada wanita dan anak-anak. Saat diinterogasi polisi, dia mengubah ceritanya.

Polisi di Berlin memperingatkan wanita dan anak-anak dalam sebuah posting di media sosial di Ukraina dan Rusia agar tidak menerima tawaran menginap, dan mendesak mereka untuk melaporkan sesuatu yang mencurigakan.



Tamara Barnett, direktur operasi di Human Trafficking Foundation, sebuah badan amal berbasis di Inggris yang tumbuh dari All Party Parliamentary Group on Human Trafficking, mengatakan bahwa perpindahan massal yang begitu cepat dapat menjadi 'resep untuk bencana'.

“Ketika Anda tiba-tiba mendapatkan sekelompok besar orang yang sangat rentan yang membutuhkan uang dan bantuan segera,” katanya.

“Ini semacam tempat berkembang biak untuk situasi eksploitatif dan eksploitasi seksual. Ketika saya melihat semua sukarelawan ini menawarkan rumah mereka – itu menandakan kekhawatiran di kepala saya,” lanjutnya.



Portal Data Migrasi mencatat bahwa krisis kemanusiaan seperti yang terkait dengan konflik 'dapat memperburuk tren perdagangan yang sudah ada sebelumnya dan memunculkan tren baru' dan bahwa para pedagang dapat berkembang karena 'ketidakmampuan keluarga dan masyarakat untuk melindungi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka'.

Pejabat keamanan di Rumania dan Polandia mengatakan petugas intelijen berpakaian preman sedang mencari unsur kriminal.

Di kota perbatasan Rumania, Siret, pihak berwenang mengatakan pria yang menawarkan tumpangan gratis kepada wanita telah diusir. Perdagangan manusia adalah pelanggaran berat hak asasi manusia dan dapat melibatkan berbagai peran eksploitatif.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Hotel Terbakar Hebat...
Hotel Terbakar Hebat Tewaskan 15 Orang, Tamu-Tamu Loncat dari Jendela
Rekomendasi
5.000 Rekening Terafiliasi...
5.000 Rekening Terafiliasi Judi Online Diblokir, Nilainya Tembus Rp600 Miliar
AFC Ubah Format Babak...
AFC Ubah Format Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026? Timnas Indonesia Bakal Diuntungkan
Anak Usaha Garuda Aero...
Anak Usaha Garuda Aero Systems Indonesia Resmi Berstatus PKPU Sementara
Berita Terkini
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
28 menit yang lalu
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
1 jam yang lalu
Perang Saudara Berkobar...
Perang Saudara Berkobar di Sekitar Damaskus, Drone Israel Justru Terbang Bebas di Langit Suriah
1 jam yang lalu
Apa Penyebab Ledakan...
Apa Penyebab Ledakan di Pelabuhan Iran? Benarkah Ada Campur tangan Israel
2 jam yang lalu
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
2 jam yang lalu
Trump Rayakan 100 Hari...
Trump Rayakan 100 Hari Pertama Masa Jabatannya dengan Rapat Umum di Michigan
4 jam yang lalu
Infografis
Rusia Akui Kerahkan...
Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved