Rusia Lantik Wali Kota Baru Melitopol, Setelah Culik yang Lama
loading...
A
A
A
MELITOPOL - Rusia pada Sabtu (12/3/2022) mengangkat Wali Kota baru kota Melitopol di Ukraina selatan. Pelantikan ini berlangsung satu hari setelah Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol terpilih diculik.
Mantan anggota oposisi di dewan kota, Galina Danilchenko, diangkat menjadi wali kota baru. Dalam sebuah pernyataan video, Danilchenko mengatakan bahwa tugas utamanya sekarang adalah "mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan kota menjadi normal".
Seperti dikutip dari i24News, ia juga memperingatkan mereka yang akan "memprovokasi reaksi perilaku buruk." Lebih dari 2.000 penduduk Melitopol mengadakan rapat umum pada hari Sabtu dan memprotes pemecatan paksa Fedorov dari jabatannya.
Kantor kejaksaan di negara bagian Luhansk yang memisahkan diri di Ukraina timur mengklaim bahwa Fedorov terlibat dalam "kegiatan teroris."
Sebelumnya, beredar rekaman video keamanan yang memperlihatkan sekitar 10 tentara Rusia yang diduga tengah menculik Ivan Fedorov pada hari Jumat. Para tentara itu meletakkan kantong plastik di atas kepala Fedorov dan mengeluarkannya secara paksa dari sebuah gedung pemerintah di kota yang diduduki Rusia.
Presiden Ukraina Volodomor Zelensky dalam pidato video Jumat malam membandingkan para penculik dengan "teroris ISIS". Sementara Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut penculikan itu sebagai kejahatan perang.
"Mereka telah beralih ke tahap teror baru, di mana mereka mencoba untuk secara fisik melikuidasi perwakilan dari otoritas lokal yang sah di Ukraina," kata Zelensky. Pada hari Minggu, dilaporkan bahwa pasukan Rusia juga menculik walikota Dniprorudne di Ukraina timur.
Sementara itu, Ukraina juga menegaskan untuk menerapkan "pertahanan tanpa henti" di Kiev, saat ibu kota menghadapi kemungkinan pengepungan dengan memajukan pasukan Rusia yang juga terus membombardir kota pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung.
Dalam pidato video yang diposting di media sosial Sabtu malam, Zelensky mengatakan, bagaimanapun Rusia tidak memiliki kekuatan atau semangat untuk menaklukkan Ukraina.
"Penjajah Rusia tidak dapat menaklukkan kita. Mereka tidak memiliki kekuatan seperti itu. Mereka tidak memiliki semangat seperti itu. Mereka hanya berpegang pada kekerasan. Hanya pada teror. Hanya pada senjata, yang banyak mereka miliki," katanya.
Mantan anggota oposisi di dewan kota, Galina Danilchenko, diangkat menjadi wali kota baru. Dalam sebuah pernyataan video, Danilchenko mengatakan bahwa tugas utamanya sekarang adalah "mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan kota menjadi normal".
Seperti dikutip dari i24News, ia juga memperingatkan mereka yang akan "memprovokasi reaksi perilaku buruk." Lebih dari 2.000 penduduk Melitopol mengadakan rapat umum pada hari Sabtu dan memprotes pemecatan paksa Fedorov dari jabatannya.
Kantor kejaksaan di negara bagian Luhansk yang memisahkan diri di Ukraina timur mengklaim bahwa Fedorov terlibat dalam "kegiatan teroris."
Sebelumnya, beredar rekaman video keamanan yang memperlihatkan sekitar 10 tentara Rusia yang diduga tengah menculik Ivan Fedorov pada hari Jumat. Para tentara itu meletakkan kantong plastik di atas kepala Fedorov dan mengeluarkannya secara paksa dari sebuah gedung pemerintah di kota yang diduduki Rusia.
Presiden Ukraina Volodomor Zelensky dalam pidato video Jumat malam membandingkan para penculik dengan "teroris ISIS". Sementara Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebut penculikan itu sebagai kejahatan perang.
"Mereka telah beralih ke tahap teror baru, di mana mereka mencoba untuk secara fisik melikuidasi perwakilan dari otoritas lokal yang sah di Ukraina," kata Zelensky. Pada hari Minggu, dilaporkan bahwa pasukan Rusia juga menculik walikota Dniprorudne di Ukraina timur.
Sementara itu, Ukraina juga menegaskan untuk menerapkan "pertahanan tanpa henti" di Kiev, saat ibu kota menghadapi kemungkinan pengepungan dengan memajukan pasukan Rusia yang juga terus membombardir kota pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung.
Baca Juga
Dalam pidato video yang diposting di media sosial Sabtu malam, Zelensky mengatakan, bagaimanapun Rusia tidak memiliki kekuatan atau semangat untuk menaklukkan Ukraina.
"Penjajah Rusia tidak dapat menaklukkan kita. Mereka tidak memiliki kekuatan seperti itu. Mereka tidak memiliki semangat seperti itu. Mereka hanya berpegang pada kekerasan. Hanya pada teror. Hanya pada senjata, yang banyak mereka miliki," katanya.
(esn)