Pasukan Rusia Kepung Kiev dan Mariupol
loading...
A
A
A
DNIPRO - Pasukan Rusia bergerak menuju Kiev pada hari Sabtu dan menggempur daerah sipil di kota-kota Ukraina lainnya ketika kekhawatiran meningkat atas pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, di mana para pejabat mengatakan lebih dari 1.500 orang telah tewas.
Menurut media Ukraina sirene serangan udara terdengar di beberapa kota pada Sabtu (12/3/2022), termasuk ibu kota Kiev, Odessa, Dnipro dan Kharkiv.
Lebih dari dua minggu setelah Moskow mengejutkan dunia dengan menginvasi Ukraina, PBB dan pihak lainnya mengatakan Rusia mungkin melakukan kejahatan perang di kota-kota seperti Mariupol, yang selama berhari-hari diserang oleh pasukan Vladimir Putin.
Para penyintas berusaha melarikan diri dari pemboman Rusia di kota beku yang dibiarkan tanpa air atau pemanas dan kehabisan makanan. Situasinya "putus asa," kata seorang pejabat Doctors Without Borders.
"Ratusan ribu orang...untuk semua maksud dan tujuan dikepung," kata Stephen Cornish, salah satu dari mereka yang memimpin operasi badan amal medis Ukraina, kepada AFP dalam sebuah wawancara.
"Pengepungan adalah praktik abad pertengahan yang dilarang oleh aturan perang modern untuk alasan yang baik," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Minggu (13/3/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka berusaha mengatur evakuasi dari kota-kota yang terkepung tetapi pasukan Rusia mengganggu upaya tersebut.
"Mariupol tetap diblokade oleh musuh. Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami masuk ke kota dan terus menyiksa orang-orang kami, penduduk Mariupol kami," kata Zelensky dalam pidato video Jumat malam.
Menurut media Ukraina sirene serangan udara terdengar di beberapa kota pada Sabtu (12/3/2022), termasuk ibu kota Kiev, Odessa, Dnipro dan Kharkiv.
Lebih dari dua minggu setelah Moskow mengejutkan dunia dengan menginvasi Ukraina, PBB dan pihak lainnya mengatakan Rusia mungkin melakukan kejahatan perang di kota-kota seperti Mariupol, yang selama berhari-hari diserang oleh pasukan Vladimir Putin.
Para penyintas berusaha melarikan diri dari pemboman Rusia di kota beku yang dibiarkan tanpa air atau pemanas dan kehabisan makanan. Situasinya "putus asa," kata seorang pejabat Doctors Without Borders.
"Ratusan ribu orang...untuk semua maksud dan tujuan dikepung," kata Stephen Cornish, salah satu dari mereka yang memimpin operasi badan amal medis Ukraina, kepada AFP dalam sebuah wawancara.
"Pengepungan adalah praktik abad pertengahan yang dilarang oleh aturan perang modern untuk alasan yang baik," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Minggu (13/3/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka berusaha mengatur evakuasi dari kota-kota yang terkepung tetapi pasukan Rusia mengganggu upaya tersebut.
"Mariupol tetap diblokade oleh musuh. Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami masuk ke kota dan terus menyiksa orang-orang kami, penduduk Mariupol kami," kata Zelensky dalam pidato video Jumat malam.