Pasukan Rusia Kepung Kiev dan Mariupol

Minggu, 13 Maret 2022 - 09:59 WIB
loading...
Pasukan Rusia Kepung...
Pasukan Rusia kepung Kiev dan Mariupol. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
DNIPRO - Pasukan Rusia bergerak menuju Kiev pada hari Sabtu dan menggempur daerah sipil di kota-kota Ukraina lainnya ketika kekhawatiran meningkat atas pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, di mana para pejabat mengatakan lebih dari 1.500 orang telah tewas.

Menurut media Ukraina sirene serangan udara terdengar di beberapa kota pada Sabtu (12/3/2022), termasuk ibu kota Kiev, Odessa, Dnipro dan Kharkiv.

Lebih dari dua minggu setelah Moskow mengejutkan dunia dengan menginvasi Ukraina, PBB dan pihak lainnya mengatakan Rusia mungkin melakukan kejahatan perang di kota-kota seperti Mariupol, yang selama berhari-hari diserang oleh pasukan Vladimir Putin.



Para penyintas berusaha melarikan diri dari pemboman Rusia di kota beku yang dibiarkan tanpa air atau pemanas dan kehabisan makanan. Situasinya "putus asa," kata seorang pejabat Doctors Without Borders.

"Ratusan ribu orang...untuk semua maksud dan tujuan dikepung," kata Stephen Cornish, salah satu dari mereka yang memimpin operasi badan amal medis Ukraina, kepada AFP dalam sebuah wawancara.

"Pengepungan adalah praktik abad pertengahan yang dilarang oleh aturan perang modern untuk alasan yang baik," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Minggu (13/3/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka berusaha mengatur evakuasi dari kota-kota yang terkepung tetapi pasukan Rusia mengganggu upaya tersebut.



"Mariupol tetap diblokade oleh musuh. Pasukan Rusia tidak membiarkan bantuan kami masuk ke kota dan terus menyiksa orang-orang kami, penduduk Mariupol kami," kata Zelensky dalam pidato video Jumat malam.

"Besok kita coba lagi. Sekali lagi, kirim makanan, air, dan obat-obatan untuk kota kita," imbuhnya.

Ketika Rusia memperluas pengebomannya dan pembicaraan antara Moskow dan Kiev tampaknya tidak menghasilkan apa-apa, permintaan Zelensky agar NATO campur tangan semakin putus asa.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Jumat waktu setempat kembali mengesampingkan tindakan langsung terhadap Rusia yang bersenjata nuklir, memperingatkan bahwa itu akan mengarah pada "Perang Dunia III."



Sebaliknya, Washington menambahkan lebih banyak sanksi yang sudah melumpuhkan ekonomi Rusia, kali ini mengakhiri hubungan perdagangan normal dan mengumumkan larangan vodka, makanan laut, serta berlian khas Rusia.

Amerika Serikat dan Uni Eropa juga menangguhkan ekspor barang mewah mereka ke Rusia.

"Putin harus membayar harganya. Dia tidak bisa mengejar perang yang mengancam fondasi perdamaian dan stabilitas internasional dan kemudian meminta bantuan dari komunitas internasional," kata Biden dari Gedung Putih.

Dia berbicara ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan 2,5 juta orang sekarang telah meninggalkan Ukraina dan sekitar dua juta lainnya telah mengungsi akibat perang.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)