Murka karena Tak Ditolong, Ukraina: Israel Takut pada Rusia!
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Ukraina kembali meluapkan kemarahannya pada Israel karena tidak memberikan pertolongan dalam menghadapi invasi Rusia . Diplomat Kiev blakblakan menyebut negara Yahudi itu takut pada Moskow.
Ini luapan kemarahan Kiev untuk kesekian kalinya pada Israel dengan alasan yang sama.
Duta Besar Ukraina di Tel Aviv, Yevgen Korniychuk, mengatakan Israel tidak berbuat cukup untuk mendukung Kiev dengan memberikan bantuan pertahanan, menyerap pengungsi, dan mengambil sikap tegas terhadap Moskow.
Menurut Korniychuk, Presiden Volodymyr Zelensky tidak memahami penolakan Israel untuk menyediakan peralatan pertahanan, seperti helm dan jaket antipeluru, ke Ukraina.
“Saya, sebagai duta besar, mengerti, memahami posisi Israel," katanya di Pusat Kebudayaan Kedutaannya di Tel Aviv. "Tetapi presiden kamai tidak," lanjut dia, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (12/3/2022).
"Rusia memiliki beberapa pesawat terbang dan sistem anti-rudal di Suriah...dan Anda takut,” kata Korniychuk merujuk pada Israel.
"Dan pada saat yang sama, izinkan saya mengarahkan Anda pada negara-negara Baltik yang memiliki perbatasan bersama dengan Federasi Rusia. Dan mereka tidak peduli, mereka membawa semua yang mereka bisa ke Ukraina, mereka tidak takut,” sambung dia.
Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk 100 ton peralatan medis dan peralatan untuk cuaca dingin yang diterbangkan dari Bandara Ben Gurion pekan lalu.
Namun, Tel Aviv telah berusaha untuk "berjalan di atas tali" untuk menjaga hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia, yang terakhir mempertahankan kehadiran militer di Suriah dan sedang merundingkan kembalinya Iran ke kesepakatan nuklir.
Pekan lalu, Zelensky mengatakan bahwa hubungan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tidak buruk sama sekali, tetapi pemimpin Ukraina itu tidak berpikir bahwa Bennett “dibungkus dalam bendera Ukraina", mengacu pada gambar orang-orang Yahudi yang dilampirkan di spanduk Ukraina di Tembok Barat.
Korniychuk, bagian dari keluarganya saat ini berada di Ukraina, tampak putus asa dan mematahkan lapisan diplomatiknya untuk menyalahkan kepemimpinan Israel saat ini karena tidak mengambil tangan lebih aktif dalam mendukung Ukraina. "Jika Anda memiliki seseorang seperti Golda Meir atau Jabotinsky, hasilnya mungkin berbeda," imbuh dia, merujuk pada pemimpin Israel terdahulu.
Israel telah menunjuk pada posisi netralnya sebagai aset yang memungkinkan Bennett untuk membantu sebagai mediator antara Kiev dan Moskow, tetapi Korniychuk menolak itu sebagai alasan untuk tidak lebih aktif mendukung Ukraina, setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
“Saya tidak berpikir ada eksklusivitas di sana atau peran atau posisi khusus [yang dipegang oleh] pemerintah Israel. Jadi, mengatakan bahwa, 'dengar, kami adalah mediator, itu sebabnya kami harus netral terhadap kedua belah pihak'. Itu bukan nama permainannya," kata Korniychuk.
Sebagai bagian dari mengambil posisi pro-Ukraina yang jelas, Korniychuk meminta pemerintah Israel untuk bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat yang dikenakan terhadap Rusia, dan pada perusahaan swasta Israel untuk mengakhiri bisnis mereka dengan rekan-rekan Rusia-nya.
Ini luapan kemarahan Kiev untuk kesekian kalinya pada Israel dengan alasan yang sama.
Duta Besar Ukraina di Tel Aviv, Yevgen Korniychuk, mengatakan Israel tidak berbuat cukup untuk mendukung Kiev dengan memberikan bantuan pertahanan, menyerap pengungsi, dan mengambil sikap tegas terhadap Moskow.
Menurut Korniychuk, Presiden Volodymyr Zelensky tidak memahami penolakan Israel untuk menyediakan peralatan pertahanan, seperti helm dan jaket antipeluru, ke Ukraina.
“Saya, sebagai duta besar, mengerti, memahami posisi Israel," katanya di Pusat Kebudayaan Kedutaannya di Tel Aviv. "Tetapi presiden kamai tidak," lanjut dia, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (12/3/2022).
"Rusia memiliki beberapa pesawat terbang dan sistem anti-rudal di Suriah...dan Anda takut,” kata Korniychuk merujuk pada Israel.
"Dan pada saat yang sama, izinkan saya mengarahkan Anda pada negara-negara Baltik yang memiliki perbatasan bersama dengan Federasi Rusia. Dan mereka tidak peduli, mereka membawa semua yang mereka bisa ke Ukraina, mereka tidak takut,” sambung dia.
Israel telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, termasuk 100 ton peralatan medis dan peralatan untuk cuaca dingin yang diterbangkan dari Bandara Ben Gurion pekan lalu.
Namun, Tel Aviv telah berusaha untuk "berjalan di atas tali" untuk menjaga hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia, yang terakhir mempertahankan kehadiran militer di Suriah dan sedang merundingkan kembalinya Iran ke kesepakatan nuklir.
Pekan lalu, Zelensky mengatakan bahwa hubungan dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tidak buruk sama sekali, tetapi pemimpin Ukraina itu tidak berpikir bahwa Bennett “dibungkus dalam bendera Ukraina", mengacu pada gambar orang-orang Yahudi yang dilampirkan di spanduk Ukraina di Tembok Barat.
Korniychuk, bagian dari keluarganya saat ini berada di Ukraina, tampak putus asa dan mematahkan lapisan diplomatiknya untuk menyalahkan kepemimpinan Israel saat ini karena tidak mengambil tangan lebih aktif dalam mendukung Ukraina. "Jika Anda memiliki seseorang seperti Golda Meir atau Jabotinsky, hasilnya mungkin berbeda," imbuh dia, merujuk pada pemimpin Israel terdahulu.
Israel telah menunjuk pada posisi netralnya sebagai aset yang memungkinkan Bennett untuk membantu sebagai mediator antara Kiev dan Moskow, tetapi Korniychuk menolak itu sebagai alasan untuk tidak lebih aktif mendukung Ukraina, setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
“Saya tidak berpikir ada eksklusivitas di sana atau peran atau posisi khusus [yang dipegang oleh] pemerintah Israel. Jadi, mengatakan bahwa, 'dengar, kami adalah mediator, itu sebabnya kami harus netral terhadap kedua belah pihak'. Itu bukan nama permainannya," kata Korniychuk.
Sebagai bagian dari mengambil posisi pro-Ukraina yang jelas, Korniychuk meminta pemerintah Israel untuk bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat yang dikenakan terhadap Rusia, dan pada perusahaan swasta Israel untuk mengakhiri bisnis mereka dengan rekan-rekan Rusia-nya.
(min)