Heboh! Jet Tempur Siluman Su-57 Rusia Muncul dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Jet tempur siluman Su-57 Rusia terlihat melesat di wilayah udara utara Ukraina ketika perang kedua negara sedang berkecamuk. Belum jelas, apakah pesawat tercanggih Moskow itu memang dikirim untuk misi tempur pertamanya atau hanya untuk menguji radarnya.
Mengutip laporan EurAsian Times, Jumat (11/3/2022), pesawat tempur itu muncul di wilayah udara Berdichev, Zhytomyr, pada hari Kamis menjelang pertemuan menteri luar negeri (Menlu) Rusia dan Ukraina di Turki.
Laporan itu juga menampilkan video kemunculan pesawat tersebut yang diambil dari unggahan akun Twitter @WW3Unbiassed pada 10 Maret.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai sejak 24 Februari. Pada hari Jumat, invasi memasuki hari ke-16.
Su-57 Felon generasi kelima adalah jet tempur kelas berat. Spekulasi yang bermunculan menyebut Distrik Militer Selatan Rusia memang mengerahkan jet tempur itu ke Ukraina.
Laporan lain dari Shephard Media bahkan menyebut pesawat itu melakukan pemboman, yang kemungkinan menargetkan jembatan Berdychiv di atas sungai Teterev.
Penduduk setempat mengeklaim bahwa pesawat yang muncul itu mengeluarkan suara yang tidak biasa dan terlihat sangat mirip dengan Su-57 generasi kelima dalam hal desainnya.
Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengumumkan penggunaan pesawat tempur canggihnya itu di Ukraina. Kementerian Pertahanan Ukraina juga belum berkomentar.
Jika laporan tersebut terkonfirmasi, maka itu akan menjadi contoh pertama dari pesawat tempur siluman Rusia yang dikerahkan ke misi tempur yang sebenarnya.
Pada 2018 dan 2019, prototipe pesawat ini dikirim ke Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah.
Selama salah satu uji coba, Su-57 menembakkan rudal jelajah, yang diduga Kh-59MK2, dan melakukan total 10 penerbangan.
Su-57 merupakan pesawat tempur multi-peran bermesin ganda berkursi tunggal. Itu dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran udara serta serangan darat dan laut.
Pesawat tersebut juga dimaksudkan untuk menggantikan pesawat militer Rusia yang sudah tua seperti MiG-29 dan Su-27.
Area penampang radar (RCS) Su-57 dilaporkan 30 kali lebih kecil dari Su-27.
Tidak seperti desain jet tempur siluman Amerika Serikat seperti F-22 Raptors atau F-35, fitur penurunan RCS lebih terlihat di bagian depan pesawat Su-57, kemungkinan besar karena pemotongan biaya.
Itu kemungkinan terkait dengan doktrin Rusia tentang terbang di bawah perlindungan sistem pertahanan udara terintegrasi yang ramah.
Su-57 dibangun untuk daya tahan lama dan kemampuan manuver di semua sumbu pesawat. Hal ini dilengkapi dengan sistem sensor modern yang sangat terintegrasi yang memungkinkan untuk melacak hingga 60 objek pada saat yang sama menggunakan enam radar.
Pesawat tempur ini dilengkapi dengan empat rudal udara-ke-udara K-77M jarak menengah dengan sensor AESA untuk perang di luar jangkauan visual (BVR) sebagai persenjataan utamanya, serta dua rudal jarak pendek inframerah homing K-74M2.
Tak cukup dengan itu, Su-57 juga dapat dilengkapi dengan berbagai bom berpemandu presisi, rudal udara-ke-darat, rudal anti-kapal, rudal anti-radiasi, dan rudal jelajah.
Mengutip laporan EurAsian Times, Jumat (11/3/2022), pesawat tempur itu muncul di wilayah udara Berdichev, Zhytomyr, pada hari Kamis menjelang pertemuan menteri luar negeri (Menlu) Rusia dan Ukraina di Turki.
Laporan itu juga menampilkan video kemunculan pesawat tersebut yang diambil dari unggahan akun Twitter @WW3Unbiassed pada 10 Maret.
Invasi Rusia ke Ukraina dimulai sejak 24 Februari. Pada hari Jumat, invasi memasuki hari ke-16.
Su-57 Felon generasi kelima adalah jet tempur kelas berat. Spekulasi yang bermunculan menyebut Distrik Militer Selatan Rusia memang mengerahkan jet tempur itu ke Ukraina.
Laporan lain dari Shephard Media bahkan menyebut pesawat itu melakukan pemboman, yang kemungkinan menargetkan jembatan Berdychiv di atas sungai Teterev.
Penduduk setempat mengeklaim bahwa pesawat yang muncul itu mengeluarkan suara yang tidak biasa dan terlihat sangat mirip dengan Su-57 generasi kelima dalam hal desainnya.
Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengumumkan penggunaan pesawat tempur canggihnya itu di Ukraina. Kementerian Pertahanan Ukraina juga belum berkomentar.
Jika laporan tersebut terkonfirmasi, maka itu akan menjadi contoh pertama dari pesawat tempur siluman Rusia yang dikerahkan ke misi tempur yang sebenarnya.
Pada 2018 dan 2019, prototipe pesawat ini dikirim ke Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah.
Selama salah satu uji coba, Su-57 menembakkan rudal jelajah, yang diduga Kh-59MK2, dan melakukan total 10 penerbangan.
Su-57 merupakan pesawat tempur multi-peran bermesin ganda berkursi tunggal. Itu dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran udara serta serangan darat dan laut.
Pesawat tersebut juga dimaksudkan untuk menggantikan pesawat militer Rusia yang sudah tua seperti MiG-29 dan Su-27.
Area penampang radar (RCS) Su-57 dilaporkan 30 kali lebih kecil dari Su-27.
Tidak seperti desain jet tempur siluman Amerika Serikat seperti F-22 Raptors atau F-35, fitur penurunan RCS lebih terlihat di bagian depan pesawat Su-57, kemungkinan besar karena pemotongan biaya.
Itu kemungkinan terkait dengan doktrin Rusia tentang terbang di bawah perlindungan sistem pertahanan udara terintegrasi yang ramah.
Su-57 dibangun untuk daya tahan lama dan kemampuan manuver di semua sumbu pesawat. Hal ini dilengkapi dengan sistem sensor modern yang sangat terintegrasi yang memungkinkan untuk melacak hingga 60 objek pada saat yang sama menggunakan enam radar.
Pesawat tempur ini dilengkapi dengan empat rudal udara-ke-udara K-77M jarak menengah dengan sensor AESA untuk perang di luar jangkauan visual (BVR) sebagai persenjataan utamanya, serta dua rudal jarak pendek inframerah homing K-74M2.
Tak cukup dengan itu, Su-57 juga dapat dilengkapi dengan berbagai bom berpemandu presisi, rudal udara-ke-darat, rudal anti-kapal, rudal anti-radiasi, dan rudal jelajah.
(min)