Strategi Kepung Ibukota, Rusia Geser Pasukan ke Timur Laut Kiev
loading...
A
A
A
KIEV - Pasukan Rusia pada Kamis (10/3/2022) mengarahkan armada kendaraan lapis baja mereka ke tepi timur laut ibukota Ukraina , Kiev . Pasukan merayap lebih dekat dalam upaya mereka untuk mengepung ibukota Ukraina itu.
Sebuah tim AFP melihat gumpalan asap membubung di atas desa Skybyn, hanya beberapa ratus meter melewati pos pemeriksaan terakhir yang menandai batas timur laut kota Kyiv.
Tentara Ukraina menggambarkan malam pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama yang menuju ke kota.
"Ada operasi militer yang sedang berlangsung di Skybyn," kata seorang tentara Ukraina yang setuju untuk diidentifikasi hanya sebagai Sergiy. Ia menambahkan bahwa satu kolom kendaraan lapis baja Rusia telah hancur sebagian.
Sebuah tim AFP menyaksikan serangan rudal Grad di Velyka Dymerka, desa tetangga yang terlerak 5 kilometer di luar batas kota Kiev, yang sebagian besar berdiri sepi pada hari yang cerah dan sangat dingin.
Setidaknya setengah lusin rudal Grad menghujani jalan yang kosong, menghantam beberapa rumah, yang tampaknya kosong pada saat itu, dan merusak kendaraan para jurnalis. Tetapi pasukan Ukraina hanya memiliki sedikit kehadiran di desa itu, yang menurut penduduk setempat menyaksikan pertempuran sengit semalam.
"Mereka masih di luar sehari sebelum kemarin, tapi kemarin mereka mulai masuk," kata Vasyl Popov, seorang salesman periklanan berusia 38 tahun. "Ini menakutkan, tapi apa boleh buat, tidak ada tempat untuk benar-benar lari atau bersembunyi. Kami tinggal di sini," lanjutnya.
Pasukan Rusia perlahan-lahan mengepung Kiev, mencapai tepi barat lautnya pada hari pertama serangan mereka di Ukraina pada 24 Februari. Pinggiran barat laut Kiev, seperti Irpin dan Bucha telah mengalami kebakaran dan pemboman selama lebih dari seminggu, yang mendorong upaya evakuasi massal.
Sementara jalan-jalan menuju timur laut, yang mengarah ke desa-desa berpenduduk sedikit, sebagian besar telah dibuka pada minggu pertama serangan Rusia. Namun, pasukan Rusia melancarkan serangan udara mematikan di kota Chernihiv, sekitar 125 kilometer, pekan lalu.
Mereka telah membuat kemajuan pesat menuju Kiev sejak itu, meninggalkan kota berpenduduk 3 juta orang dengan hanya jalan selatannya yang terbuka untuk kemungkinan evakuasi dan pengiriman pasokan baru.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Sebuah tim AFP melihat gumpalan asap membubung di atas desa Skybyn, hanya beberapa ratus meter melewati pos pemeriksaan terakhir yang menandai batas timur laut kota Kyiv.
Tentara Ukraina menggambarkan malam pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama yang menuju ke kota.
"Ada operasi militer yang sedang berlangsung di Skybyn," kata seorang tentara Ukraina yang setuju untuk diidentifikasi hanya sebagai Sergiy. Ia menambahkan bahwa satu kolom kendaraan lapis baja Rusia telah hancur sebagian.
Sebuah tim AFP menyaksikan serangan rudal Grad di Velyka Dymerka, desa tetangga yang terlerak 5 kilometer di luar batas kota Kiev, yang sebagian besar berdiri sepi pada hari yang cerah dan sangat dingin.
Setidaknya setengah lusin rudal Grad menghujani jalan yang kosong, menghantam beberapa rumah, yang tampaknya kosong pada saat itu, dan merusak kendaraan para jurnalis. Tetapi pasukan Ukraina hanya memiliki sedikit kehadiran di desa itu, yang menurut penduduk setempat menyaksikan pertempuran sengit semalam.
"Mereka masih di luar sehari sebelum kemarin, tapi kemarin mereka mulai masuk," kata Vasyl Popov, seorang salesman periklanan berusia 38 tahun. "Ini menakutkan, tapi apa boleh buat, tidak ada tempat untuk benar-benar lari atau bersembunyi. Kami tinggal di sini," lanjutnya.
Pasukan Rusia perlahan-lahan mengepung Kiev, mencapai tepi barat lautnya pada hari pertama serangan mereka di Ukraina pada 24 Februari. Pinggiran barat laut Kiev, seperti Irpin dan Bucha telah mengalami kebakaran dan pemboman selama lebih dari seminggu, yang mendorong upaya evakuasi massal.
Sementara jalan-jalan menuju timur laut, yang mengarah ke desa-desa berpenduduk sedikit, sebagian besar telah dibuka pada minggu pertama serangan Rusia. Namun, pasukan Rusia melancarkan serangan udara mematikan di kota Chernihiv, sekitar 125 kilometer, pekan lalu.
Mereka telah membuat kemajuan pesat menuju Kiev sejak itu, meninggalkan kota berpenduduk 3 juta orang dengan hanya jalan selatannya yang terbuka untuk kemungkinan evakuasi dan pengiriman pasokan baru.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(esn)