Erdogan Bertemu Presiden Israel, Titik Balik Sejarah 2 Negara

Kamis, 10 Maret 2022 - 12:20 WIB
loading...
A A A
“Saya menggarisbawahi pentingnya kita melampirkan status historis Yerusalem dan pelestarian identitas agama dan kesucian Masjid Al-Aqsa di Kota Tua bersejarah Yerusalem,” ungkap Erdoan.

Israel merebut Yerusalem Timur dengan situs-situs suci Yahudi, Kristen dan Muslim, titik nol emosional dari konflik selama lebih dari satu abad, dalam perang 1967 dan mencaploknya dalam langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Para pemimpin Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.

“Kita harus sepakat sebelumnya bahwa kita tidak akan setuju dalam segala hal, itu adalah sifat hubungan dengan masa lalu yang kaya dengan kita,” ujar Herzog.

“Tetapi ketidaksepakatan yang ingin kami selesaikan dengan saling menghormati dan keterbukaan, melalui mekanisme dan sistem yang tepat, dengan pandangan untuk masa depan bersama,” ungkap dia.

Ankara memiliki hubungan dekat dengan Hamas, yang memerintah Jalur Gaza. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menetapkan Hamas sebagai organisasi "teroris".

Dan meskipun tampak mengurangi kritiknya terhadap Israel sebelum kunjungan Herzog, Ankara telah mengesampingkan komitmennya mendukung kenegaraan Palestina.

Hubungan antara kedua negara telah berbatu karena berbagai alasan, khususnya setelah kematian 10 warga sipil dalam serangan Israel di kapal Mavi Marmara Turki, bagian dari armada yang mencoba menembus blokade Israel di Gaza yang terkepung dengan membawa bantuan ke wilayah tersebut pada tahun 2010.

Setelah bertahun-tahun ikatan yang membeku, perjanjian rekonsiliasi 2016 melihat kembalinya para duta besar, tetapi runtuh pada 2018 setelah protes Great March of Return.

Lebih dari 200 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel dalam periode beberapa bulan ketika para pengungsi Palestina memprotes untuk kembali ke rumah mereka di Israel saat ini dari tempat mereka dibersihkan secara etnis pada 1948.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)