Tangkal Dampak Sanksi Barat, Rusia Kurangi Penggunaan Dolar AS

Rabu, 09 Maret 2022 - 14:53 WIB
loading...
Tangkal Dampak Sanksi Barat, Rusia Kurangi Penggunaan Dolar AS
Pantulan grafik tahunan dolar AS dan rubel Rusia terlihat di uang kertas rubel di Warsawa, 7 November 2014. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Menanggapi berbagai sanksi Barat, Rusia mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam cadangan devisa dan penyelesaian eksternal dengan latar belakang penguatan sanksi.

“Rusia kini beralih ke pasar modal non-Barat,” ungkap Dmitry Birichevsky, kepala Departemen Kerjasama Ekonomi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, mengatakan kepada Sputnik, Rabu (9/3/2022).

Diplomat itu mencatat ekonomi Rusia hampir secara permanen ada dalam kondisi peningkatan risiko sanksi.



Pasar domestik dan hubungan ekonomi luar negeri Rusia secara bertahap beradaptasi dengan keadaan yang berubah.



Rusia menyatakan memiliki margin keamanan yang diperlukan untuk melakukan transformasi yang tepat dari model pembangunan ekonomi dan menyesuaikan kebijakan keuangan.



"Dalam konteks ini, otoritas Rusia secara alami melakukan upaya signifikan untuk melindungi perdagangan dan hubungan ekonomi dan proyek investasi mereka dari pengaruh eksternal yang negatif. Mengurangi penggunaan dolar, baik dalam cadangan internasional domestik maupun dalam penyelesaian eksternal, mengalihkan perhatian ke pasar modal alternatif terhadap Barat..., elemen kunci dari kebijakan ekonomi Rusia," ujar Birichevsky.

Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menolak proposal dari pemerintah Polandia untuk mengizinkannya pengiriman jet tempur MiG-29 tua buatan Soviet ke Ukraina.



Rencana itu ditolak seiring operasi khusus Rusia di Ukraina. Rusia telah mengumumkan gencatan senjata sementara mulai pukul 10:00 waktu Moskow (07:00 GMT) pada Rabu (9/3/2022).

Rusia siap memberikan koridor kemanusiaan dari sejumlah kota di Ukraina, termasuk dari Kiev. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan operasi khusus berjalan sesuai rencana.

Seiring dengan itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia pada Selasa.

Tindakan Biden memicu kekhawatiran bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) di AS akan terus meningkat. Namun, sekutu Eropanya tidak berniat mengikuti Washington dalam melarang impor energi Rusia.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan Washington "menekan setiap negara" yang dibicarakannya untuk mencoba membuat mereka "mencocokkan sanksi AS dan Uni Eropa serta sekutu" terhadap Moskow.

Pengoperasian koridor kemanusiaan dari kota Sumy ke Poltava di Ukraina telah diperpanjang hingga Rabu, menurut kepala Administrasi Negara Daerah Sumy, Dmitry Zhivitsky.

"Kelompok perunding bekerja sepanjang malam, dan operasi koridor kemanusiaan dari Sumy ke Poltava berlanjut hari ini, pada 9 Maret, dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam waktu setempat (dari pukul 07.00 hingga 19.00 GMT)," papar Zhivitsky di Telegram.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)