Malaysia Buka Lagi Perbatasan untuk Pengunjung Internasional Mulai 1 April
loading...
A
A
A
“Saya yakin ini sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat. Pengumuman ini juga akan mendongkrak perekonomian secara keseluruhan, khususnya industri pariwisata yang terdampak parah akibat pandemi ini,” papar dia.
Wisatawan yang ingin masuk ke Malaysia hanya perlu mengunduh aplikasi pelacakan MySejahtera dan mengisi formulir perjalanan sebelum keberangkatan.
Pelancong internasional tidak lagi diharuskan mengajukan MyTravelPass, yang akan dihapuskan.
Sementara masker masih akan wajib selama fase transisi. PM Ismail mengumumkan pelonggaran aturan Covid-19 lebih lanjut mulai 1 April.
Individu yang tidak divaksinasi akan diizinkan melewati batas negara bagian, dan tidak akan ada lagi batasan jam buka atau kapasitas tempat komersial dan restoran.
Malaysia telah menjaga ekonominya tetap terbuka meskipun ada gelombang pandemi Omicron dengan beban kasus harian mencapai rekor tertinggi dan rawat inap di sekitar tertinggi dalam lima bulan.
Malaysia mencatat 26.856 kasus baru setiap hari pada Senin (7/3/2022).
"Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 melonjak karena gelombang Omicron. Namun, jumlah kasus pada kategori 3, 4 dan 5 sangat rendah, yaitu 0,7 persen," ungkap PM Ismail, merujuk pada kategori serius Covid-19 yang mencakup rawat inap.
“Jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif untuk saat ini terkendali, dengan kapasitas 42 persen," ujar dia.
Hampir 80% dari total populasi Malaysia telah divaksinasi penuh, sementara 64% orang Malaysia telah menggunakan dosis booster.
Wisatawan yang ingin masuk ke Malaysia hanya perlu mengunduh aplikasi pelacakan MySejahtera dan mengisi formulir perjalanan sebelum keberangkatan.
Pelancong internasional tidak lagi diharuskan mengajukan MyTravelPass, yang akan dihapuskan.
Sementara masker masih akan wajib selama fase transisi. PM Ismail mengumumkan pelonggaran aturan Covid-19 lebih lanjut mulai 1 April.
Individu yang tidak divaksinasi akan diizinkan melewati batas negara bagian, dan tidak akan ada lagi batasan jam buka atau kapasitas tempat komersial dan restoran.
Malaysia telah menjaga ekonominya tetap terbuka meskipun ada gelombang pandemi Omicron dengan beban kasus harian mencapai rekor tertinggi dan rawat inap di sekitar tertinggi dalam lima bulan.
Malaysia mencatat 26.856 kasus baru setiap hari pada Senin (7/3/2022).
"Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 melonjak karena gelombang Omicron. Namun, jumlah kasus pada kategori 3, 4 dan 5 sangat rendah, yaitu 0,7 persen," ungkap PM Ismail, merujuk pada kategori serius Covid-19 yang mencakup rawat inap.
“Jumlah pasien yang membutuhkan perawatan intensif untuk saat ini terkendali, dengan kapasitas 42 persen," ujar dia.
Hampir 80% dari total populasi Malaysia telah divaksinasi penuh, sementara 64% orang Malaysia telah menggunakan dosis booster.