Mengapa Ukraina Tidak Mendapat Bantuan dari NATO saat Diserang Rusia?
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina menjadi trending topik di dunia selama beberapa pekan terakhir menyusul konflik yang sedang dialaminya dengan Rusia. Ukraina mendapatkan serangan dari Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer Rusia ke Ukraina pada akhir februari lalu.
Invasi Rusia sudah berjalan sekitar hampir 2 pekan lebih di Ukraina, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Rusia akan segera menarik pasukannya dari Ukraina.
Korban dari kedua pihak tidak bisa dihindarkan, baik dari korban kota-kota yang dibombardir hingga korban jiwa yang terbunuh akibat konflik tersebut.
Dalam hal ini, dunia internasional tentu mengecam tindakan Rusia dan memaksa Moskow segera menghentikan invasinya terhadap Ukraina.
Nasib tragis Ukraina yang terus mendapat serangan dari Rusia menimbulkan pertanyaan mengenai kenapa tidak ada negara barat termasuk NATO yang membantu Ukraina dalam bertempur dengan Rusia?
Tentu jawabannya adalah karena Ukraina bukan anggota NATO, melainkan hanya sebagai mitra dari NATO.
Walaupun Ukraina memang tertarik untuk bergabung dengan NATO, namun Ukraina belum resmi menjadi anggota, sehingga NATO dalam hal ini tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk ikut membantu Ukraina.
Dilansir dari Reuters, (Selasa, 8/03/2022), NATO sebelumnya sudah menolak permintaan Ukraina untuk membantunya melindungi wilayah udara Ukraina dari serangan Rusia.
Ukraina meminta NATO membuat zona larangan terbang di atas Ukraina, namun pihak NATO tetap menolak permintaan Ukraina tersebut.
“Kami bukan bagian dari konflik ini. Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini menjalar ke luar Ukraina, karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan, dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada pertemuan di Brussels.
Sebelumnya, presiden Rusia Vladimir Putin juga mengancam bahwa negara lain yang ikut campur pada masalahnya dengan Ukraina akan menghadapi konsekuensi yang besar.
Namun, alih-alih takut terhadap ancaman Putin, NATO beralasan tidak ingin menambah skala dari konflik yang terjadi.
Invasi Rusia sudah berjalan sekitar hampir 2 pekan lebih di Ukraina, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Rusia akan segera menarik pasukannya dari Ukraina.
Korban dari kedua pihak tidak bisa dihindarkan, baik dari korban kota-kota yang dibombardir hingga korban jiwa yang terbunuh akibat konflik tersebut.
Dalam hal ini, dunia internasional tentu mengecam tindakan Rusia dan memaksa Moskow segera menghentikan invasinya terhadap Ukraina.
Nasib tragis Ukraina yang terus mendapat serangan dari Rusia menimbulkan pertanyaan mengenai kenapa tidak ada negara barat termasuk NATO yang membantu Ukraina dalam bertempur dengan Rusia?
Tentu jawabannya adalah karena Ukraina bukan anggota NATO, melainkan hanya sebagai mitra dari NATO.
Walaupun Ukraina memang tertarik untuk bergabung dengan NATO, namun Ukraina belum resmi menjadi anggota, sehingga NATO dalam hal ini tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk ikut membantu Ukraina.
Dilansir dari Reuters, (Selasa, 8/03/2022), NATO sebelumnya sudah menolak permintaan Ukraina untuk membantunya melindungi wilayah udara Ukraina dari serangan Rusia.
Ukraina meminta NATO membuat zona larangan terbang di atas Ukraina, namun pihak NATO tetap menolak permintaan Ukraina tersebut.
“Kami bukan bagian dari konflik ini. Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini menjalar ke luar Ukraina, karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan, dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada pertemuan di Brussels.
Sebelumnya, presiden Rusia Vladimir Putin juga mengancam bahwa negara lain yang ikut campur pada masalahnya dengan Ukraina akan menghadapi konsekuensi yang besar.
Namun, alih-alih takut terhadap ancaman Putin, NATO beralasan tidak ingin menambah skala dari konflik yang terjadi.
(sya)