Erdogan Telepon Putin, Siap Bantu Selesaikan Perang Rusia-Ukraina

Minggu, 06 Maret 2022 - 21:55 WIB
loading...
Erdogan Telepon Putin, Siap Bantu Selesaikan Perang Rusia-Ukraina
Erdogan Telepon Putin, Siap Bantu Selesaikan Perang Rusia-Ukraina. FOTO/TASS
A A A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Turki siap membantu menyelesaikan situasi dengan “cara damai” sesegera mungkin,” kata Erdogan kepada Putin, seperti dikutip dari Anadolu Agency.



“Gencatan senjata tidak hanya akan menyelesaikan masalah kemanusiaan tetapi juga memberikan kesempatan untuk menemukan solusi politik,” lanjut Erdogan.

Menurut Erdogan, Turki melakukan kontak dengan pihak Ukraina dan negara-negara lain. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya “akan melanjutkan upaya untuk negosiasi yang komprehensif.”

Dalam percakapan telepon selama satu jam itu, Erdogan juga menyerukan gencatan senjata umum yang mendesak di Ukraina. Kedua kepala negara itu berbicara menjelang forum diplomatik di Turki pada 11-13 Maret yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan mitranya dari Ukraina.



Turki berharap untuk mengatur pertemuan antara keduanya. "Gencatan senjata umum yang mendesak akan mempermudah menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan," kata Erdogan.

Dia mendesak Putin untuk mengizinkan penciptaan koridor kemanusiaan "mendesak" di Ukraina, dengan mengatakan dia dan pemimpin Rusia dapat "membuka jalan perdamaian bersama".



Hingga kini sedikitnya 351 warga sipil, termasuk 22 anak-anak dan 41 wanita, telah tewas dan 707 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang di negara Eropa Timur itu pada 24 Februari, menurut angka PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi.

Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB. Serangan Rusia telah ditanggapi oleh protes dari komunitas internasional, dengan Uni Eropa, Inggris, dan AS, antara lain, menerapkan berbagai sanksi ekonomi terhadap Moskow.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1104 seconds (0.1#10.140)