Rusia Serang PLTN Terbesar Eropa, AS dan Inggris Marah

Jum'at, 04 Maret 2022 - 13:24 WIB
loading...
Rusia Serang PLTN Terbesar...
Rusia menyerang PLTN Zaporizhzhia di Ukraina, yang terbesar di Eropa. Amerika Serikat dan Inggris marah. Foto/Screenshot The Guardian
A A A
KIEV - Rusia telah menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina . Amerika Serikat (AS) dan Inggris bereaksi marah atas serangan yang menyebabkan PLTN terbesar di Eropa itu terbakar.

Reaksi kedua negara Barat itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memberi tahu para pemimpin Amerika dan Inggris.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden telah menghubungi Zelensky pada Kamis malam, mencatat bahwa dia mendapat informasi terbaru tentang situasi di PLTN Zaporizhzhia setelah insiden penembakan.

Menurut Gedung Putih, Biden juga berhubungan dengan Administrasi Keamanan Nuklir Nasional AS, sebuah badan dari Departemen Energi.



Dia bergabung dengan Presiden Zelensky dalam mendesak Rusia untuk menghentikan kegiatan militernya di area tersebut dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran dan responden darurat untuk mengakses situs itu.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm telah berbicara dengan rekannya dari Ukraina tentang fasilitas Zaporizhzhia. "Operasi militer Rusia di dekat pabrik itu ceroboh dan harus dihentikan," katanya.

“[Departemen Energi] telah mengaktifkan Tim Respons Insiden Nuklir dan memantau kejadian dengan berkonsultasi dengan [Pentagon], [Komisi Pengaturan Nuklir] dan Gedung Putih,” paparnya.

"Tidak ada tanda peningkatan radiasi yang telah terdeteksi di dekat pabrik, dan bahwa reaktornya dilindungi oleh struktur penahan yang kuat dan sedang dimatikan dengan aman," imbuh dia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan diskusi serupa dengan Zelensky.

“Kedua pemimpin sepakat bahwa Rusia harus segera menghentikan serangannya terhadap pembangkit listrik dan mengizinkan akses tak terbatas untuk layanan darurat ke pembangkit tersebut,” bunyi pernyataan Downing Street yang merangkum hasil pembicaraan kedua pemimpin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1161 seconds (0.1#10.140)