Siapa Resimen Azov, Kelompok Neo Nazi Ukraina yang Diperangi Rusia?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa salah satu alasannya meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina adalah untuk de-Nazifikasi Ukraina. Hal itu merujuk pada kehadiran Azov, kelompok neo Nazi sayap kanan yang telah berkembang menjadi bagian dari angkatan bersenjata Ukraina, milisi jalanan, dan partai politik.
Saat invasi Rusia ke negara tetangganya itu memasuki hari keenam, resimen militer sayap kanan Ukraina tersebut kembali menjadi berita utama.
Pada hari Senin, Garda Nasional Ukraina men-tweet sebuah video yang menunjukkan pejuang Azov melapisi peluru mereka dengan lemak babi untuk digunakan melawan tentara Muslim Chechnya – sekutu Rusia – yang ditempatkan di negara mereka.
Azov juga terlibat dalam pelatihan warga sipil melalui latihan militer menjelang invasi Rusia.
Jadi siapa resimen Azov?
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (1/3/2022), Azov adalah unit militer infanteri sukarelawan sayap kanan yang anggotanya diperkirakan 900 orang. Azov adalah kelompok ultra-nasionalis dan dituduh menyembunyikan ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Unit ini awalnya dibentuk sebagai kelompok sukarelawan pada Mei 2014 dari geng Patriot Ukraina ultra-nasionalis, dan kelompok neo-Nazi Majelis Nasional Sosial (SNA). Kedua kelompok terlibat dalam cita-cita xenofobia dan neo-Nazi serta menyerang migran secara fisik, komunitas Roma, dan orang-orang yang menentang pandangan mereka.
Sebagai batalion, kelompok tersebut bertempur di garis depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah timur Ukraina. Tepat sebelum melancarkan invasi, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak dari Donbass.
Beberapa bulan setelah merebut kembali kota pelabuhan strategis Mariupol dari separatis yang didukung Rusia, unit tersebut secara resmi diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada 12 November 2014, dan mendapat pujian tinggi dari presiden Ukraina saat itu Petro Poroshenko.
“Ini adalah pejuang terbaik kami,” katanya pada upacara penghargaan pada tahun 2014. “Relawan terbaik kami,” imbuhnya.
Saat invasi Rusia ke negara tetangganya itu memasuki hari keenam, resimen militer sayap kanan Ukraina tersebut kembali menjadi berita utama.
Pada hari Senin, Garda Nasional Ukraina men-tweet sebuah video yang menunjukkan pejuang Azov melapisi peluru mereka dengan lemak babi untuk digunakan melawan tentara Muslim Chechnya – sekutu Rusia – yang ditempatkan di negara mereka.
Baca Juga
Azov juga terlibat dalam pelatihan warga sipil melalui latihan militer menjelang invasi Rusia.
Jadi siapa resimen Azov?
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (1/3/2022), Azov adalah unit militer infanteri sukarelawan sayap kanan yang anggotanya diperkirakan 900 orang. Azov adalah kelompok ultra-nasionalis dan dituduh menyembunyikan ideologi supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Unit ini awalnya dibentuk sebagai kelompok sukarelawan pada Mei 2014 dari geng Patriot Ukraina ultra-nasionalis, dan kelompok neo-Nazi Majelis Nasional Sosial (SNA). Kedua kelompok terlibat dalam cita-cita xenofobia dan neo-Nazi serta menyerang migran secara fisik, komunitas Roma, dan orang-orang yang menentang pandangan mereka.
Sebagai batalion, kelompok tersebut bertempur di garis depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah timur Ukraina. Tepat sebelum melancarkan invasi, Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai pemberontak dari Donbass.
Beberapa bulan setelah merebut kembali kota pelabuhan strategis Mariupol dari separatis yang didukung Rusia, unit tersebut secara resmi diintegrasikan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada 12 November 2014, dan mendapat pujian tinggi dari presiden Ukraina saat itu Petro Poroshenko.
“Ini adalah pejuang terbaik kami,” katanya pada upacara penghargaan pada tahun 2014. “Relawan terbaik kami,” imbuhnya.