Bom Terkuat Buatan Rusia, Tsar Bomba yang Masih Ditakuti Dunia

Selasa, 01 Maret 2022 - 15:03 WIB
loading...
Bom Terkuat Buatan Rusia, Tsar Bomba yang Masih Ditakuti Dunia
Ilustrasi kota dengan ledakan bom Tsar Bomba yang sangat dahsyat. Foto/pngwing.com
A A A
MOSKOW - Rusia merupakan negara yang saat ini sedang berkonflik dengan Ukraina. Kekuatan militer Rusia merupakan yang terkuat ke-2 dari 140 negara di dunia.

Kelengkapan alat tempurnya pun cukup memadai, seperti armada kapal tanker, helikopter, tank, kendaraan lapis baja, dan lainnya.

Rusia juga terkenal akan penemuan bom-bom yang mampu menggetarkan dunia. Salah satunya, Tsar Bomba, ketika negara ini masih bernama Uni Soviet.



Tsar Bomba atau juga disebut RDS-220 merupakan perangkat nuklir terbesar yang pernah diledakkan dalam sejarah.



Tsar Bomba menghasilkan 50 megaton TNT, di mana itu merupakan puncak kekuatan dari sejumlah bom hidrogen yang dilakukan Uni Soviet maupun Amerika Serikat.



Bom ini dibuat pada tahun 1961 oleh sekelompok fisikawan Soviet yang terdiri dari Andrei Sakharov, Viktor Adamsky, Yuri Smirnov, Yuri Trutnev, dan Yuri Babayev, yang dipimpin oleh Yuli Khariton.

Pembuatan bom ini untuk menunjukkan kekuatan Uni Soviet ketika terjadi Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.



Tsar Bomba merupakan bom hidrogen tiga tahap yang menggunakan bom atom tipe fisi sebagai tahap pertama untuk menekan tahap kedua termonuklir.

Energi yang dihasilkan dari ledakan ini lantas diarahkan untuk menguraikan tahap ketiga termonuklir yang jauh lebih besar.

Bom ini memiliki berat 27 metrik ton atau 59.525 pon dengan panjang 26 kaki dan diameter 6,9 meter kaki.

Pintu ruang bom dan tangki bahan bakar pesawat dikeluarkan dari Tu-95V karena ukurannya yang besar. Tsar Bomba dipasang pada parasut yang memiliki berat hampir 1.800 pon.

Tsar Bomba pertama kali uji coba di atas Pulau Novaya Zemlya di Samudra Arktik Utara pada 30 Oktober 1961 pukul 11:32 waktu Moskow.

Bom itu dipasang oleh sensor barometik untuk meledak pada ketinggian 13.00 kaki dan dijatuhkan pada ketinggian 34.000 kaki. Saat itu bom tersebut berkapasitas 100 megaton, namun karena ledakan dianggap terlalu berbahaya untuk situasi pengujian maka dimodifikasi kembali agar “hanya” menghasilkan 50.000 kiloton atau 50 megaton.

Ledakan bom tersebut terjadi kira-kira 2,5 mil di atas tanah dan menghasilkan awan jamur setinggi lebih dari 37 mil. Kilatan ledakan terlihat sekitar 620 mil jauhnya.

Satu desa tak berpenghuni diratakan dan lebih dari 100 mil bangunan rata dan rusak. Panas yang dihasilkan dari ledakan diperkirakan dapat menyebabkan luka bakar tingkat tiga hingga jarak 100 km.



Ledakan Tsar Bomba diperkirakan 1.570 kali lebih kuat daripada hasil bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki yang digabungkan.

Selain itu, bom ini 10 kali lebih kuat daripada semua senjata konvensional yang meledak selama Perang Dunia II.

Ledakannya mewakili 25% perkiraan letusan gunung berapi Krakatau pada tahun 1883. Meskipun ledakan udara diledakkan 13.000 kaki di atas tanah, Magnitudo seismik Tsar Bomba diperkirakan 5-5,25.

Tsar Bomba tidak pernah digunakan untuk operasional karena mengingat ukurannya yang besar. Selain itu, bom harus diangkat dengan pesawat konvensional sehingga mudah dicegat sebelum mencapai sasaran.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)