Cara-cara Ampuh China-Rusia Lawan Dampak Buruk Sanksi Barat, Sudah Terbukti!
loading...
A
A
A
MOSKOW - China menentang sanksi sepihak Barat terhadap Rusia dan menolak larangan SWIFT. Beijing menganggap tindakan Barat tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
Banyak pihak mengakui Beijing dapat mengurangi tekanan pembatasan dengan memperkuat kerja sama Rusia-China yang saling menguntungkan di bidang pertanian, teknologi tinggi, perbankan, energi, dan sektor ekonomi lainnya.
“Hubungan China-Rusia terus menguat selama 10 tahun terakhir dan lebih banyak lagi di setiap sektor. Jadi peristiwa dalam gejolak dengan Ukraina yang sebenarnya adalah gejolak antara Rusia dan sistem AS-NATO pasti akan mempercepat kerja sama lebih lanjut antara China dan Rusia," ujar Fabio Massimo Parenti, profesor ekonomi politik internasional dan studi global di China Foreign Affairs University dan Institut Internasional Italia Lorenzo de'Medici pada Sputnik pada Selasa (1/3/2022).
Administrasi Umum Bea Cukai China pada 23 Februari mengkonfirmasi mereka akan membatalkan pembatasan impor gandum dari Rusia.
Sebelumnya, Reuters melaporkan pada 4 Februari bahwa Beijing telah mencabut larangan impor gandum dan jelai Rusia sebagai bagian dari rangkaian kesepakatan bilateral baru yang lebih luas.
Paket itu juga termasuk pasokan minyak dan gas jangka panjang Rusia ke China senilai USD117,5 miliar, menurut Reuters.
"Saya kira negara-negara Eropa dan juga pengekspor pangan lainnya, tidak hanya ekspor jasa makanan dan barang ke China, akan terpengaruh, tapi saat ini tidak begitu banyak," ujar Parenti.
Banyak pihak mengakui Beijing dapat mengurangi tekanan pembatasan dengan memperkuat kerja sama Rusia-China yang saling menguntungkan di bidang pertanian, teknologi tinggi, perbankan, energi, dan sektor ekonomi lainnya.
“Hubungan China-Rusia terus menguat selama 10 tahun terakhir dan lebih banyak lagi di setiap sektor. Jadi peristiwa dalam gejolak dengan Ukraina yang sebenarnya adalah gejolak antara Rusia dan sistem AS-NATO pasti akan mempercepat kerja sama lebih lanjut antara China dan Rusia," ujar Fabio Massimo Parenti, profesor ekonomi politik internasional dan studi global di China Foreign Affairs University dan Institut Internasional Italia Lorenzo de'Medici pada Sputnik pada Selasa (1/3/2022).
Administrasi Umum Bea Cukai China pada 23 Februari mengkonfirmasi mereka akan membatalkan pembatasan impor gandum dari Rusia.
Sebelumnya, Reuters melaporkan pada 4 Februari bahwa Beijing telah mencabut larangan impor gandum dan jelai Rusia sebagai bagian dari rangkaian kesepakatan bilateral baru yang lebih luas.
Paket itu juga termasuk pasokan minyak dan gas jangka panjang Rusia ke China senilai USD117,5 miliar, menurut Reuters.
"Saya kira negara-negara Eropa dan juga pengekspor pangan lainnya, tidak hanya ekspor jasa makanan dan barang ke China, akan terpengaruh, tapi saat ini tidak begitu banyak," ujar Parenti.