Serangan Artileri Rusia Bombardir Distrik Perumahan di Kharkiv
loading...
A
A
A
KHARKIV - Artileri Rusia membombardir distrik perumahan di kota terbesar kedua di Ukraina , Kharkiv pada Senin (28/2/2022). Serangan ini kemungkinan menewaskan puluhan orang, kata pejabat Ukraina.
Kepala administrasi regional Oleg Synegubov mengatakan, artileri Rusia telah menggempur distrik perumahan, meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis di sana. Sedikitnya 11 orang tewas, menurut Synegubov.
"Ini terjadi pada siang hari, ketika orang-orang keluar ke apotek untuk membeli bahan makanan atau untuk air minum. Itu kejahatan," kata Synegubov, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko mengatakan, serangan roket Rusia di Kharkiv pada hari Senin telah menewaskan puluhan orang. Tidak mungkin untuk memverifikasi secara independen jumlah korban.
Video yang diposting oleh militer menunjukkan asap tebal membubung dari blok apartemen dan kilatan api. Meski demikian, Duta Besar Moskow untuk PBB, berbicara di New York, mengatakan tentara Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil Ukraina.
Pertempuran juga terjadi sepanjang malam di sekitar kota pelabuhan Mariupol, kata kepala pemerintahan daerah Donetsk, Pavlo Kyrylenko. Dia tidak mengatakan apakah pasukan Rusia telah memperoleh atau kehilangan wilayah.
Pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, menurut kantor berita Interfax.
Ibu kota Kyiv tetap berada di bawah kendali pemerintah Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy, mengenakan perlengkapan militer, mendorong rakyatnya dengan serangkaian pesan menantang.
Ledakan terdengar di kota sebelum fajar dan Ukraina mendirikan pos pemeriksaan dan memblokir jalan-jalan dengan tumpukan karung pasir dan ban saat mereka menunggu untuk menghadapi tentara Rusia.
Di jalan-jalan Kiev, papan tanda yang biasanya digunakan untuk peringatan lalu lintas menunjukkan pesan: "Putin kalah perang. Seluruh dunia bersama Ukraina."
Kepala administrasi regional Oleg Synegubov mengatakan, artileri Rusia telah menggempur distrik perumahan, meskipun tidak ada posisi tentara Ukraina atau infrastruktur strategis di sana. Sedikitnya 11 orang tewas, menurut Synegubov.
"Ini terjadi pada siang hari, ketika orang-orang keluar ke apotek untuk membeli bahan makanan atau untuk air minum. Itu kejahatan," kata Synegubov, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko mengatakan, serangan roket Rusia di Kharkiv pada hari Senin telah menewaskan puluhan orang. Tidak mungkin untuk memverifikasi secara independen jumlah korban.
Video yang diposting oleh militer menunjukkan asap tebal membubung dari blok apartemen dan kilatan api. Meski demikian, Duta Besar Moskow untuk PBB, berbicara di New York, mengatakan tentara Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi warga sipil Ukraina.
Pertempuran juga terjadi sepanjang malam di sekitar kota pelabuhan Mariupol, kata kepala pemerintahan daerah Donetsk, Pavlo Kyrylenko. Dia tidak mengatakan apakah pasukan Rusia telah memperoleh atau kehilangan wilayah.
Pasukan Rusia merebut dua kota kecil di tenggara Ukraina dan daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, menurut kantor berita Interfax.
Ibu kota Kyiv tetap berada di bawah kendali pemerintah Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy, mengenakan perlengkapan militer, mendorong rakyatnya dengan serangkaian pesan menantang.
Ledakan terdengar di kota sebelum fajar dan Ukraina mendirikan pos pemeriksaan dan memblokir jalan-jalan dengan tumpukan karung pasir dan ban saat mereka menunggu untuk menghadapi tentara Rusia.
Di jalan-jalan Kiev, papan tanda yang biasanya digunakan untuk peringatan lalu lintas menunjukkan pesan: "Putin kalah perang. Seluruh dunia bersama Ukraina."
(esn)