Inggris: Rusia Harus Tarik Pasukan dari Ukraina Jika Ingin Bernegosiasi

Minggu, 27 Februari 2022 - 22:00 WIB
loading...
Inggris: Rusia Harus Tarik Pasukan dari Ukraina Jika Ingin Bernegosiasi
Inggris: Rusia Harus Tarik Pasukan dari Ukraina Jika Ingin Bernegosiasi. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris , Liz Truss mengatakan pada Minggu (27/2/2022), tidak mungkin ada pembicaraan dengan Rusia mengenai Ukraina , sementara Moskow masih menempatkan pasukan di Ukraina.

Truss juga mengatakan, dia telah menyusun "daftar sasaran" oligarki Rusia dan setiap beberapa minggu pemerintah Inggris akan menargetkan jet pribadi mereka, properti mereka, dan harta benda lainnya. Konflik bisa berlarut-larut, katanya.



"Sekarang, jika Rusia serius tentang negosiasi, mereka harus menarik pasukan mereka dari Ukraina. Mereka tidak dapat bernegosiasi dengan senjata ke kepala Ukraina. Jadi terus terang, saya tidak mempercayai apa yang disebut upaya negosiasi ini," kata Truss kepada Sky News.

"Saya telah menyusun daftar sasaran oligarki. Kami sedang berupaya menyelesaikan kasus-kasus dan setiap beberapa minggu kami akan memberikan sanksi kepada oligarki baru. Akan ada program sanksi yang bergulir. Tidak akan ada tempat untuk bersembunyi," lanjutnya.

Tetapi dia mengatakan, bahwa sanksi akan membutuhkan waktu untuk menurunkan, tidak hanya ekonomi Rusia tetapi juga "mesin perang" Rusia. Dia juga memperingatkan bahwa konflik Rusia-Ukraina bisa berlangsung "beberapa tahun" dan dunia perlu bersiap untuk Moskow "untuk berusaha menggunakan senjata yang lebih buruk".



"Saya khawatir ini akan menjadi jangka panjang, ini bisa beberapa tahun," kata Truss. "Ini bisa menjadi beberapa tahun, karena apa yang kita tahu adalah Rusia memiliki kekuatan yang kuat dan kita tahu bahwa Ukraina berani dan mereka bertekad untuk membela kedaulatan dan integritas teritorial mereka," tambahnya.

Truss juga mengatakan, bahwa intelijen menunjukkan bahwa pasukan Ukraina "terus melawan kemajuan Rusia" dan bahwa tidak ada "perubahan signifikan" dalam semalam. Namun dia memperingatkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata yang lebih mematikan.

"Ini bisa menjadi awal (dari) akhir bagi Putin dan saya khawatir dia bertekad untuk menggunakan cara yang paling buruk dalam perang ini. Saya khawatir konflik ini bisa sangat, sangat berdarah. Kita perlu bersiap untuk Rusia yang berusaha menggunakan senjata yang lebih buruk lagi,” tambahnya.



“Namun, Putin harus menyadari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional sudah melihat apa yang terjadi di Ukraina dan akan ada konsekuensi serius baginya secara pribadi," katanya kepada Sky News.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0999 seconds (0.1#10.140)