Mereka yang Tidak Boleh Dibunuh dalam Perang, Salah Satunya Wartawan
loading...
A
A
A
KIEV - Perang antara Rusia dan Ukraina tengah meledak saat ini. Kedua negara tersebut sebenarnya sudah terlibat konflik sejak 2014.
Namun, beberapa bulan belakangan ini hubungan keduanya semakin memanas lantaran Rusia menempatkan ratusan ribu tentaranya di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Kini, Rusia melakukan invansi ke negara tersebut dan menyebabkan 57 orang tewas dan 169 orang mengalami luka. Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Ukraina, dilansir Al Jazeera.
Dalam situasi perang, ada pihak-pihak yang tidak boleh dibunuh. Selain itu, pihak-pihak ini juga tidak boleh ditinggalkan dengan sengaja tanpa adanya perawatan dan penjagaan.
Konvensi Jenewa tahun 1949 telah menekankan bahwa mereka yang masuk ke dalam tim medis tidak boleh dilukai, apalagi dibunuh. Tim medis memiliki peran yang cukup krusial dalam merawat mereka yang terluka.
Pihak berikutnya yang tidak boleh diserang dan dibunuh adalah masyarakat sipil, termasuk di dalamnya anak-anak, wanita, dan orangtua yang sakit.
Namun, beberapa bulan belakangan ini hubungan keduanya semakin memanas lantaran Rusia menempatkan ratusan ribu tentaranya di perbatasan Rusia dan Ukraina.
Kini, Rusia melakukan invansi ke negara tersebut dan menyebabkan 57 orang tewas dan 169 orang mengalami luka. Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Ukraina, dilansir Al Jazeera.
Dalam situasi perang, ada pihak-pihak yang tidak boleh dibunuh. Selain itu, pihak-pihak ini juga tidak boleh ditinggalkan dengan sengaja tanpa adanya perawatan dan penjagaan.
Konvensi Jenewa tahun 1949 telah menekankan bahwa mereka yang masuk ke dalam tim medis tidak boleh dilukai, apalagi dibunuh. Tim medis memiliki peran yang cukup krusial dalam merawat mereka yang terluka.
Pihak berikutnya yang tidak boleh diserang dan dibunuh adalah masyarakat sipil, termasuk di dalamnya anak-anak, wanita, dan orangtua yang sakit.