Dua Senjata Mengerikan Rusia Bergerak ke Ukraina Timur, Ini Penampakannya

Kamis, 24 Februari 2022 - 09:52 WIB
loading...
Dua Senjata Mengerikan...
TOS-1 Buratino dan TOS-1A Solntsepek, dua senjata mengerikan Rusia terlihat bergerak menuju wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Moskow. Foto/Twitter @RALee85
A A A
DONBASS - Dua senjata mengerikan di dunia telah dikerahkan Rusia ke wilayah separatis pro-Moskow di Ukraina timur. Kedua senjata ini dianggap sama bahayanya dengan senjata nuklir.

Itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mengakui dua wilayah Ukraina timur, Donetsk dan Luhansk, sebagai negara merdeka. Setelah pengakuan tersebut, dia memerintahkan pengerahan pasukan militer Rusia ke sana sebagai penjaga perdamaian.

Dua senjata mengerikan Rusia yang terlihat bergerak ke Ukraina timur adalah TOS-1 “Buratino” dan TOS-1A “Solntsepek”. Keduanya adalah salah satu senjata paling merusak dan paling ditakuti di Bumi.



Keduanya terpantau para jurnalis dalam konvoi militer dari Belgorod, Rusia, menuju Ukraina timur.

TOS-1 adalah peluncur roket dan senjata termobarik yang unik untuk tentara Rusia.

Sedangkan Buratino adalah sistem peluncur roket multiple self-propelled (MRLS) Rusia yang sebelumnya telah digunakan dalam konflik berbagai negara seperti Afghanistan, Chechnya, Irak, dan Suriah.

TOS-1 digunakan untuk meluncurkan roket yang membawa fuel-air explosive (FAE), yang menyebabkan udara meledak.

Ia dapat membunuh dan menghancurkan apa saja yang dilaluinya, dan menimbulkan luka yang mengerikan dan mematikan pada manusia, termasuk menyebabkan organ dalam runtuh dan menyedot udara dari paru-paru seseorang, yang menyebabkan mereka mati lemas.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di 19fortyfive.com, pakar militer Sebastian Roblin menulis bahwa TOS-1 mampu melelehkan tubuh tentara musuh.

"Ini adalah salah satu senjata peledak paling dahsyat selain senjata nuklir taktis," tulis dia, yang dikutip news.com.au, Kamis (24/2/2022).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2062 seconds (0.1#10.140)