Junta Myanmar Desak Utusan ASEAN Tidak Terlibat dengan Kelompok Teroris

Senin, 21 Februari 2022 - 22:40 WIB
loading...
Junta Myanmar Desak...
Junta Myanmar Desak Utusan ASEAN Tidak Terlibat dengan Kelompok Teroris. FOTO/Anadolu Agency
A A A
NAYPYIDAW - Pemerintah militer Myanmar telah mengkritik seruan agar utusan khusus ASEAN untuk negara yang dilanda konflik itu bertemu dengan badan-badan yang menentang kudeta tahun lalu. Junta Myanmar sendiri telah menyatakan badan tersebut sebagai ‘kelompok teroris’.

"Kementerian mencatat bahwa sementara beberapa pertimbangan konstruktif pada pelaksanaan konsensus lima poin, dua anggota telah menyarankan (untuk) utusan khusus untuk terlibat dengan asosiasi yang melanggar hukum dan kelompok teroris," kata Kementerian Luar Negeri Myanmar dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/2/2022).



Dalam tanggapan publik pertamanya terhadap pertemuan ASEAN pekan lalu, kementerian tersebut mengatakan, menyarankan utusan itu untuk terlibat dengan kelompok-kelompok semacam itu "tidak hanya bertentangan dengan prinsip-prinsip piagam ASEAN tetapi juga merusak upaya kontra-terorisme ASEAN".

Setelah pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Kamis (17/2/2022), Indonesia mengatakan sangat penting bagi utusan untuk bertemu semua pihak dalam konflik. Sementara Malaysia menyerukan pembicaraan dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), sebuah kelompok yang terdiri dari pemerintahan yang digulingkan dan penentang junta Myanmar.

Zin Mar Aung, Menteri Luar Negeri NUG, menyambut baik panggilan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah agar utusan khusus Prak Sokhonn bertemu dengan NUG. Dalam sebuah pesan di Twitter, Zin Mar Aung berterima kasih kepada Saifuddin atas "dukungan kuatnya untuk menemukan solusi di Myanmar dan pesannya yang jelas kepada utusan khusus".



Sementara Prak Sokhonn, Menteri Luar Negeri Kamboja, mengatakan, terlibat dengan NUG adalah hal yang rumit karena keberatan junta. Namun, ia mengatakan utusan khusus itu bisa bertindak sebagai "jembatan".

Dia mengatakan pendahulunya sebagai utusan ASEAN tidak dapat mengunjungi Myanmar karena prasyarat oleh beberapa anggota ASEAN yang dianggap tidak dapat diterima oleh para jenderal junta Myanmar yang berkuasa.



Tahun lalu, junta Myanmar telah menerapkan lima poin rencana perdamaian yang disepakati dengan ASEAN. Rencanan ini mencakup segera diakhirinya permusuhan dan membiarkan utusan khusus memfasilitasi dialog. Perwakilan dari pemerintah Myanmar yang dikendalikan militer belum diundang ke pertemuan ASEAN sejak akhir tahun lalu.

Myanmar telah berada dalam krisis sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih tahun lalu, dengan lebih dari 1.500 warga sipil tewas dalam tindakan keras terhadap lawan junta, menurut angka yang dikutip oleh kelompok aktivis yang berbasis di Thailand.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Palang Merah Internasional...
Palang Merah Internasional Sebut Gaza Bagaikan Neraka di Bumi
Korban Tewas Kelab Malam...
Korban Tewas Kelab Malam Ambruk Jadi 222 Orang, Warga Penuhi RS Cari Jenazah Kerabat
Rekomendasi
Ratusan Peserta Meriahkan...
Ratusan Peserta Meriahkan Triathlon Buddies di GBK
Profil SMAN 1 Tumpang...
Profil SMAN 1 Tumpang Malang, Sekolah Evandra Florasta Top Skor Timnas U-17 yang Curi Perhatian
Jumlah Pemudik Tahun...
Jumlah Pemudik Tahun Ini Hanya 154 Juta, Turun 4,69 Persen dari 2024
Berita Terkini
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
51 menit yang lalu
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
1 jam yang lalu
PM Kanada Komentari...
PM Kanada Komentari Genosida Gaza oleh Israel, Netanyahu Marah
2 jam yang lalu
China Bangun Jembatan...
China Bangun Jembatan Tertinggi di Dunia, Bakal Pangkas Waktu Tempuh dari 1 Jam Menjadi 1 Menit
3 jam yang lalu
Rusia Mencap Menlu Pertamanya...
Rusia Mencap Menlu Pertamanya Agen Asing karena Mengkritik Keras Putin dan Perang Ukraina
5 jam yang lalu
10 Orang Sekeluarga,...
10 Orang Sekeluarga, Termasuk 7 Anak, Tewas Dibom Israel di Gaza
6 jam yang lalu
Infografis
Prediksi 5 Negara yang...
Prediksi 5 Negara yang Tidak Akan Terlibat di Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved